Jatim
Selasa, 1 September 2015 - 04:05 WIB

Sido Muncul Hadapi Pasar Global dengan Investasi Produk Baru

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat (JIBI/Bisnis.com/Dok)

Sido Muncul melakukan investasi demi memunculkan produk baru guna menjelang MEA.

Madiunpos.com, SURABAYA – Produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. memperkuat pasar dengan terus menciptakan produk baru sebagai upaya menjadi produk global pada 2016 saat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diberlakukan.

Advertisement

Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan setidaknya setiap tahun Sido Muncul terus melakukan penelitian dan pengembangan produk sesuai dengan permintaan pasar. Tahun ini, Sido Muncul pun telah meluncurkan tiga produk baru.

“Menurut saya masyarakat itu suka produk yang baik, memenuhi syarat BPOM, proses produksinya baik dan saya sudah 20 tahun mempersiapkan ini. Saya sadar bahwa suatu hari pasar bukan ingin yang murah tapi ingin yang baik, ini kan menyangkut kepercayaan rasa aman,” jelasnya seusai Peluncuran Produk Sido Muncul dan Temu Grosir Jatim di Surabaya, Jumat malam (28/8/2015).

Tingkatkan Produksi
Dia mengatakan, dengan mengeluarkan produk baru, kapasitas produksi pabrik Sido Muncul otomatis meningkat. Direncanakan setelah mendapatkan dana dari IPO, kapasitas produksi Sido Muncul akan meningkat tiga kali lipat dari kapasitas saat ini.

Advertisement

“Sebenarnya untuk investasi produk baru tidak terlalu besar, karena mesin sudah ada, yang paling penting adalah bahan baku alaminya. Nah kami sangat didukung sekali bahan baku dalam negeri karena ada kerjasama dengan 100 kelompok tani, walau dolar begini, saya tidak terpengaruh karena semua bahan lokal,” katanya.

Irwan mengatakan, untuk menjaring pasar secara luas, Sido Muncul gencar melakukan pengenalan dan temu para grosir dan distributor karena menurutnya para grosir merupakan kepanjangan tangan dari Sido Muncul hingga produknya bisa dikenal.

“Saya kalau jual produk tidak mau dari kantor, saya pergi ke Solo, Wonogiri, Jakarta, Semarang. Saya masuk ke toko-toko dan rumah makan sendiri untuk mencari feel nya di mana, apakah perlu beriklan atau tidak, apakah produk saya diterima atau tidak,” imbuhnya.

Advertisement

Manfaatkan Limbah
Dia menambahkan, saat ini Sido Muncul juga tengah melakukan investasi di laboratorium dan investasi bahan bakar biomas yang diperoleh dari limbah tanaman herbal seperti jahe. Sebelum menggunakan biomas, biaya energi gas yang harus dikeluarkan yakni Rp1,5 miliar.

“Tahun lalu kalau pakai gas biayanya Rp1,5 miliar, tapi setelah kami manfaatkan limbah atau ampas jahe itu sampai 30 ton bisa menghemat, dan tahun ini cuma Rp900 juta, target saya ke depan bisa ditekan lagi sampai Rp300 juta,” katanya.

Penggunaan bahan bakar biomas, tambah Irwan, bukan hanya untuk penghematan tetapi juga untuk mendukung program penggunaan energi terbarukan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif