News
Selasa, 1 September 2015 - 21:10 WIB

KISAH INSPIRATIF : Ditanami Jantung Mati, Pria Ini Berhasil Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lee, pria yang berhasil bertahan hidup usai operasi cangkok jantung. (mirror.co.uk)

Kisah inspiratif datang dari pria bernama Lee yang berhasil lolos dari operasi jantung yang cukup dramatis.

Solopos.com, LONDON — Operasi jantung yang cukup dramatis dialami seorang pria berusia 20 tahun bernama Lee. Dia mampu bertahan hidup usai melalui operasi cangkok jantung.

Advertisement

Keberhasilan operasi Lee tak lepas dari peran besar Dr Chris Bowles dari Harefield. Dia berhasil melaksanakan metode inovatis bernama “Heart in a Box”. ”Heart in a Box” dikembangkan seorang ahli jantung dari St Vincents Hospital di Sydney. Sebelum Lee, sudah ada tiga pasien dari Australia yang berhasil diselamatkan dengan prosedur ini.

Dalam teorinya, Dr. Chris mengatakan, dengan menggunakan alat yang disebut sebagai TransMedics Ogan Care System itu, jantung yang akan “ditanam” di tubuh Lee bisa terjaga kehangatan dan tetap berdetak hingga 8 jam lamanya.

“Jantung Lee sudah mengalami komplikasi serius, mungkin ia takkan bertahan bila kami tidak menggunakan cara ini,” katanya.

Advertisement

Transplantasi digelar pada bulan Juni lalu dan Lee berhasil diselamatkan berkat terobosan tersebut. Pria berusia 26 tahun itu bahkan menjadi orang pertama di Inggris yang merasakan manfaat dari prosedur ini.

“Saya sangat beruntung karena bisa dirawat di Harefield dan dokter di sana mampu menghidupkan jantung saya kembali,” tuturnya seperti dikutip dari Mirror, Selasa (1/9/2015).

Lee telah mengalami gagal jantung di usia 14 tahun akibat kemoterapi yang dijalaninya sejak kecil. Awalnya obat-obatan bisa membantu memperbaiki fungsi jantungnya, namun ini tak berlangsung lama. Di usia 20 tahun, Lee mulai sering kelelahan saat bekerja.

Advertisement

Pria ini kemudian dirujuk ke Harefield Hospital, London dan dipasangi sebuah alat bernama “left ventricular assist device” (LVAD), semacam pompa jantung mekanik yang biasa dipakai pasien sembari menunggu antrian untuk mendapatkan cangkok jantung.

Alat ini terbukti mampu membuat Lee bertahan hidup hingga lima tahun lamanya. Akan tetapi tahun ini kondisi kesehatannya memburuk. Sayangnya ia juga tak kunjung mendapat organ donor.

Dokter lantas menawarinya dengan terobosan baru, yaitu menggunakan “jantung mati”. “Saya pernah membacanya lewat sebuah artikel online, dan saya langsung sepakat. Dua hari kemudian, organ yang dibutuhkan tersedia dan saya menjalani transplantasi,” ungkap Lee.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif