Hasil penelitian dunia kesehatan tentang potensi terkena penyakit jantung bagi remaja.
Solopos.com, SOLO – Hasil penelitian terbaru tentang penyakit jantung kembali dirilis. Hasil penelitian itu mengungkapkan remaja yang gampang stres berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
Praktisi kesehatan dari American Heart Association menyatakan remaja belum memiliki kemampuan yang baik untuk mengelola stres.
Stres berkepanjangan mengakibatkan tekanan darah yang tidak normal dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dilansir Reuters, Senin (10/8/2015), para peneliti menyarankan para remaja untuk mawas diri dan segera memperbaiki manajemen stres.
“Para remaja harus mawas diri tentang pengelolaan stress mereka. Mengubah gaya hidup sesegera mungkin akan banyak menolong untuk mengurangi risiko penyakit jantung,” ujar praktisi kesehatan American Heart Association, Dr. Benjamin Goldstein.
Praktisi kesehatan lain menyarankan para remaja harus mampu mengenal diri sendiri dan segera menyelesaikan masalah yang dihadapi secepat mungkin.
“Remaja harus mengenal dirinya sendiri. Mereka harus memiliki cara untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi agar tidak mudah stres. Stres dan penyakit jantung memiliki keterkaitan erat. Keduanya menjadi pemicu kematian terbesar di dunia dan itu terus meningkat,” terang Dr. Viola Vaccarino.
The National Institute of Mental Health menjelaskan imbas lain dari kegagalan mengelola stres dapat berupa penurunan kecakapan bekerja, kualitas tidur, kualitas belajar, dan kualitas hidup.
Para remaja yang sudah memiliki kriteria tersebut harus segera mengubah gaya hidup mereka untuk menghindari penyakit jantung. (Guruh Putra Tama/JIBI/Solopos.com)