Jateng
Selasa, 1 September 2015 - 10:50 WIB

BANGUNAN BERSEJARAH : Arsitektur Lawang Sewu Dipamerkan di Jerman

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lawang Sewu Kota Semarang (JIBI/Solopos/Dok)

Bangunan bersejarah Lawang Sewu merupakan salah satu objek wisata menarik di Semarang.

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Arsitektur bangunan bersejarah Lawang Sewu Semarang yang menjadi aset PT Kereta Api Indonesia (KAI) dipamerkan di Deutsches Architekturmuseum Frankfurt, Jerman.

Advertisement

“Kami bangga Lawang Sewu menjadi salah satu arsitektur tropis yang dipamerkan,” kata Executive Vice President Conservation, Maintenance, and Architecture Design PT KAI, Ella Ubaidi, di Semarang, Senin (31/8/2015).

Menurut dia, Lawang Sewu dipilih untuk dipamerkan arsitekturnya lewat berbagai foto bersama arsitektur-arsitektur khas tropis lainnya pada pameran arsitektur bertajuk Tropicality : Revisited.

Advertisement

Menurut dia, Lawang Sewu dipilih untuk dipamerkan arsitekturnya lewat berbagai foto bersama arsitektur-arsitektur khas tropis lainnya pada pameran arsitektur bertajuk Tropicality : Revisited.

Pameran arsitektur tersebut berkaitan dengan dinobatkannya Indonesia sebagai negara kehormatan pada Festival Museum Ufesfest atau kerap dikenal dengan Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman.

Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman, merupakan festival budaya terbesar di Eropa yang menampilkan berbagai pertunjukan budaya, musik, dan seni rupa yang berasal dari seluruh dunia.

Advertisement

Pada 12-15 Maret 2015, Indonesia telah ambil bagian dalam pameran buku internasional di Jerman, Leipzig Book Fair, dan kini menjadi negara tamu pada Festival Museum Uferfest atau Festival Tepi Sungai.

Meski PT KAI tidak terlibat dalam proses seleksi sampai terpilihnya Lawang Sewu, Ella mengaku bangga karena bangunan yang kini telah rampung direvitalisasi itu bisa “go-international”.

“Setidaknya ada belasan arsitektur Indonesia yang dipamerkan, baik arsitektur lama maupun baru. Lawang Sewu termasuk arsitektur bernuansa tropis yang sudah melampaui zamannya,” katanya.

Advertisement

Tampil bersama arsitektur Lawang Sewu pada pameran yang berlangsung sejak 28 Agustus lalu hingga sebulan ke depan, antara lain bangunan utama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Hotel Savoy Homann Bandung.

Manajer Museum Manajemen PT KAI Sapto Hartoyo mengatakan Lawang Sewu yang merupakan bekas kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) kini telah rampung direvitalisasi.

“Total anggaran untuk revitalisasi Lawang Sewu mencapai Rp7,5 miliar yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama di gedung A dan C, sementara tahap kedua di gedung B, D, dan E,” katanya.

Advertisement

Selain itu, Sapto mengatakan berbagai fasilitas penunjang juga telah disiapkan untuk menambah kenyamanan pengunjung, seperti toilet serta pertunjukan musik keroncong setiap Sabtu dan Minggu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif