SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 31 Agustus 2015
Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Parmin, 37, warga Dusun/Desa Bonagung, Tanon, Sragen, secara tidak sengaja menemukan fosil tulang yang diduga rahang bawah kuda nil purba di dasar sungai di perbukitan Gunung Tugel.
Kisah ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (31/8/2015). Kabar lain, Dusun Karanglo Kulon, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Triyono, 42, tak sengaja menemukan sumber air saat memanen singkong.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senini, 31 Agustus 2015, berikut;
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senini, 31 Agustus 2015, berikut;
PENEMUAN FOSIL: Cari Mani Gajah Dapat Kuda Nil
Parmin, 37, warga Dusun/Desa Bonagung, Tanon, Sragen, secara tidak sengaja menemukan fosil tulang yang diduga rahang bawah kuda nil purba di dasar sungai di perbukitan Gunung Tugel.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
SEPEDA SEHAT: Sudah Hampir Pulang Malah Dapat Mobil
Seorang perempuan berjilbab cokelat, mengenakan jaket warna hitam dan rok panjang cokelat, Monaluvi Septiningrum, berjalan agak cepat menuju panggung utama acara sepeda sehat di lapangan Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Minggu (30/8) siang.
Ekspresinya biasa saja. Padahal nomor undiannya, 4272, diumumkan sebagai peraih hadiah utama acara sepeda sehat, yaitu satu unit mobil Daihatsu Ayla warna putih. Tepuk tangan meriah pun terdengar ketika guru mata pelajaran matematika Madrasah Aliyah PPMI Assalaam ini naik ke panggung. Di panggung, Mona tersenyum tipis. Ia kemudian mendapatkan tiruan kunci mobil berukuran besar dan plakat hadiah utama mobil. Hadiah diserahkan oleh Ketua Pembina Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta (MPIS), Siti Aminah Abdullah.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KEBUTUHAN AIR BERSIH: Proyek Sumur Mahal yang Sia-Sia
Ngadini, 29, berjalan tanpa alas kaki menuruni jalan terjal berbatu di Dusun Barong, Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Sragen, Sabtu (29/8), untuk mencapai sebuah sumur yang terletak di area persawahan tadah hujan di dusun yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan itu. Tiap hari dia melakukannya untuk mencuci pakaian atau mengambil air untuk keperluan mandi dan memasak.
Sumur yang harus ditimba dengan tangan dan dicapai dengan susah payah itu menjadi andalan bagi setidaknya 10 keluarga di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan air mereka. “Sumur ini tidak pernah kering sepanjang masa. Di saat sumur warga mengering seperti sekarang ini, ya hanya sumur ini yang diandalkan warga,” kata Ngadini kepada Espos.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
SOLUSI KEKERINGAN: Panen Singkong, Warga Tak Sengaja Temukan Sumber Air
Dusun Karanglo Kulon, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Triyono, 42, tak sengaja menemukan sumber air saat memanen singkong. Air yang keluar dari dalam tanah itu juga membuat sumur milik Prihanto yang berjarak sekitar 70 meter dari lokasi temuan air kembali terisi.
Kedalaman air di sumur itu mencapai dua meter dan sudah dimanfaatkan pemiliknya untuk mencuci pakaian maupun perabot rumah tangga. Sumber air itu berada di lahan pekarangan milik Iin Wasinem, warga Karanglo Wetan yang tengah merantau. Sedangkan Triyono merupakan penggarap lahan tersebut.
Ditemui Espos di lokasi sumber air, Sabtu (29/8), Triyono bercerita dirinya tiba-tiba merasakan ada air yang muncul di parit ladang saat tengah mencabuti singkong sepekan lalu. “Saya menghentikan panen singkong dan merabaraba tanah sepanjang parit kok basah,” katanya.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com