Soloraya
Senin, 31 Agustus 2015 - 23:00 WIB

REVITALISASI PASAR GEDE : Proyek Pedestrian Rawan Alihfungsi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Gede Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Revitalisasi Pasar Gede, DPRD menyatakan jalur pejalan kaki rawan alihfungsi.

Solopos.com, SOLO--Pembangunan jalur pejalan kaki atau pedestrian di sekeliling Pasar Gede mendapat sorotan DPRD. Kalangan legislatif menilai fasilitas bernilai Rp5 miliar itu rawan beralihfungsi menjadi tempat bongkar muat pedagang atau lokasi pedagang kaki lima (PKL) dadakan.

Advertisement

Kesimpulan itu didapat dalam sidak Komisi II DPRD di pasar setempat, Senin (31/8/2015). Menurut Ketua Komisi II DPRD, Y.F. Sukasno, pembangunan pedestrian tepat di depan kios pedagang dapat memantik fasilitas berubah menjadi lokasi bongkar muat. Terlebih selama ini pedagang hobi menumpuk dagangan di luar halaman kios.

Pantauan Solopos.com di sisi pasar Jl. R.E. Martadinata, kotak-kotak kayu berisi buah tampak menjorok di lokasi proyek pedestrian. Padahal, lebar pedestrian yang direncanakan tak lebih dari 2 meter. “Ini harus disikapi instansi terkait. Jangan sampai setelah rampung [pedestrian] malah jadi tempat bongkar muat,” ujar Sukasno saat ditemui wartawan di sela sidak.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, proyek pedestrian akan dibuat mengelilingi Pasar Gede. Keberadaannya akan berdampingan dengan jalur non motorized (untuk sepeda dll) yang rencananya dibuat selebar 4 meter. Sementara, jalur kendaraan bermotor tetap dipertahankan dengan asumsi lokasi parkir dipusatkan di utara pasar. Anggota Komisi II DPRD, Taufiqurrahman, meminta ada peraturan tegas ihwal lokasi parkir agar penataan Pasar Gede tak justru menggerus lebar jalan. “Kalau setelah ditata, mobil masih nekat bongkar muat di depan kios kan susah. Jalur bisa semakin padat,” tutur dia.

Advertisement

Dalam sidak, DPRD juga menyoroti perkembangan proyek yang masih di bawah 30%. Padahal pembangunan yang sepaket dengan penataan drainase itu ditarget rampung awal Desember. Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Agus Djoko Witiarso, mengakui pedestrian yang sedang dibangun rawan disalahgunakan pedagang. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) untuk sosialisasi pembangunan.

Agus menambahkan penataan lingkungan Pasar Gede akan dilengkapi pembuatan street furniture (bangku dll), vegetasi (pepohonan) hingga lampu-lampu. Dia mengatakan ke depan Pasar Gede bakal dibidik menjadi tujuan wisata baru. “Jadi bukan sekadar pasar, tapi sebagai objek wisata yang berdaya tarik,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif