Jateng
Senin, 31 Agustus 2015 - 10:50 WIB

PLTU BTANG : Presiden Jokowi Minta Pembangunan Rampung 2018

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi (JIBI/Solopos/Antara/dok)

PLTU Batang mulai dibangun setelah Presiden meresmikan groundbreaking pada Jumat (28/8/2015).

Kanalsemarang.com, BATANG-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uang (PLTU) Batang berkapasitas 2 X 1.000 MW rampung pada 2018.

Advertisement

Permintaan ini disampaikan Jokowi kepada wartawan di sela peletakan batu pertama atau groundbreaking dimulainnya pembangunan proyek PLTU berlokasi di Desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Jumat (28/8/2015).

“Setelah kick of ini [peletakan batu pertama PLTU Batang] saya minta pada 2018 harus sudah selesai karena untuk kepentingan rakyat Jawa dan Bali,” katanya.

Advertisement

“Setelah kick of ini [peletakan batu pertama PLTU Batang] saya minta pada 2018 harus sudah selesai karena untuk kepentingan rakyat Jawa dan Bali,” katanya.

Hadir dalam acara tersebut ibu negara IrMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Suwandi, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dirut PLN Sofyan Basir, Dirut PT Bhimasena Power Indonesia Mohammad Efendi, dan Bupati Batang Yoyok.

Jokowi lebih lanjut menyatakan akan mengecek pekerjaan pembangunan PLTU Batang yang menelan investasi sekitar US$4 millar dollar atau sekitar Rp 44 trilliun itu.

Advertisement

Pasalnya proyek PLTU yang dibangun konsorsium Bhimasena Power Indonesia yang terdiri atas PT Adaro Energy, J-Power, dan Itochu sempat tertunda empat tahun.

”Setelah tertunda empat tahun, pembangunan PLTU Batang akhirnya bisa dikerjakan. Ini menjadi bukti pemerintah dapat menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Mengenai masih adanya permasalahan 1,9% tanah yang belum dibebaskan, Jokowi mengatakan akan diselesaikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Advertisement

”Tadi Gubernur [Ganjar Pranowo] tadi bisik-bisik sanggup menyelesaikan masalah dalam waktu sebulan. Belum saya suruh sudah menyanggupi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana juga meresmikan pembangunan Program Elektrifikasi 50 Lokasi di Pulau Terdepan dan Daerah Perbatasan
”Meskipun pembangkit listrik di daerah terpencil jumlahnya kecil yakni 100 kilowatt (kw) 200 kw, 500 kw, namun listrik tersebut sangat berarti bagi masyarakat di sana,” ujar Jokowi.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir mengungkapkan PLTU Batang ditaregetkan sudah dapat dioperasikan secara komersial pada 2019.

Advertisement

”Keberadaan PLTU Batang nantinya dalam mendukung perekonomian Batang dan umumnya Jateng,” ungkap dia.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan untuk menyelesaikan 1,9% permasalahan yang ada tetap mengupayakan dialog dengan warga yang belum bersdia menjual lahannya.

”Kami juga akan menggunakan konsep menitipkan uang ke pengadilan [konsinyasi] nantinya harga tanahnya dinegosiasikan. Intinya ganti untung bukan ganti rugi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif