Soloraya
Senin, 31 Agustus 2015 - 01:10 WIB

PERTANIAN KARANGANYAR : 25 Kelompok Tani Terima Mini Combine Harvester

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, (duduk), mengoperasikan mini combine harvester pada panen raya di Desa Gondangmanis, Karangpandan, Jumat (28/8/2015).(Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopsos)

Pertanian Karanganyar mendapat bantuan berupa mini combine harvester.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 25 kelompok tani maupun gabungan kelompok tani dari 12 kecamatan di Karanganyar memperolah bantuan 25 mini combine harvester dari pemerintah pusat.

Advertisement

Pengadaan bantuan dari alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015. Bantuan diserahkan langsung kepada kelompok tani maupun gabungan kelompok tani. Data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Karanganyar menyebutkan kelompok tani di Tasikmadu memperoleh lima mini combine harvester.

Sebanyak 11 kecamatan lain masing-masing mendapatkan satu hingga tiga mini combine harvester. “Pertimbangannya kebutuhan setiap kelompok tani, usulan yang masuk ke Dispertanbunhut, luas lahan, dan diutamakan daerah yang datar. Itu pertimbangan mengapa harus 12 kecamatan itu,” kata Kepala Dispertanbunhut Karanganyar, Supramnaryo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (28/8/2015).

Selain menerima bantuan mini combine harvester, sejumlah petani dari masing-masing kelompok tani yang menerima bantuan akan mendapatkan pelatihan. Pelatihan mengoperasikan dan memperbaiki alat. “Supaya petani dapat memanfaatkan alat dengan maksimal. Semoga bisa dimanfaatkan dan menambah penghasilan petani,” tutur dia.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengingatkan petani agar tidak menjual alat itu. Dia mengancam tidak akan merekomendasikan bantuan kepada kelompok tani yang menjual alat bantuan. “Nganti didol, ojo dibantu suk [sampai dijual, jangan dibantu nantinya]. Semoga hasilnya lebih dan membawa rejeki. Nanti petani dilatih supaya bisa membetulkan mesin kalau ada persoalan. Alat ini untuk mengurangi biaya memanen dan membersihkan padi,” tutur Juliyatmono saat memberikan sambutan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif