Jateng
Senin, 31 Agustus 2015 - 14:50 WIB

KONDISI EKONOMI : Dolar Naik, Pengrajin Tempe Pekalongan Siap Naikkan Harga

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kondisi ekonomi sedang lesu menyusul pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika.

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN-Para pengrajin tempe dan tahu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berancang-ancang menaikkan harga jika harga kedelai terus naik.

Advertisement

Perajin tempe, Samsul di Pekalongan, Minggu (30/8/2015), mengatakan para pengrajin tempe dan tahu kini masih terus memantau harga kedelai apakah akan terus naik atau stabil.

“Jika harga kedelai masih terus mengalami kenaikan maka kami terpaksa akan ikut menaikkan harga tempe dan tahu,” katanya.

Ia mengatakan kenaikan harga kedelai secara langsung berdampak negatif terhadap omset ataupun pendapatan yang mereka peroleh.

Advertisement

“Sejak terjadi kenaikkan harga kedelai, pendapatan pengrajin tempe dan tahu turun Rp20.000 hingga Rp30.000 per hari karena kami masih menjual tempe dengan harga tetap,” katanya.

Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berimbas terhadap para pengrajin tempe dan tahu karena pengedaan kedelai masih mengimpor.

Harga kedelai, kata dia, naik secara bertahap mulai harga Rp6.000 per kilogram menjadi Rp7.000/kg dan kemungkinan bisa mencapai Rp8.000/kg.

Advertisement

“Hanya saja, saat ini kenaikan harga kedelai belum terlalu signifikan sehingga kami masih bisa bertahan menjual harga tempe dengan tetap meski relatif merugi,” katanya.

Distributor kedelai Kuripan Kidul, Kota Pekalongan, Sakhowi mengatakan kenaikan kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah belum mempengaruhi harga kedelai impor.

“Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga mencapai Rp13.900 belum berpengaruh terhadap harga kedelai impor di Kota Pekalongan,” katanya.

Ia menambahkan harga kedelai impor saat ini masih stabil yaitu Rp7.100 per kilogram untuk jenis kedelai bola hijau, jenis SBS hijau Rp7.200/kg, dan SBS merah Rp7.500/kg.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif