Soloraya
Senin, 31 Agustus 2015 - 16:40 WIB

KESURUPAN BOYOLALI : Seusai Upacara, 20 Siswa SMPN 2 Musuk Kesurupan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 2 Musuk, Boyolali yang mengalami kesurupan seusai upacara bendera, Senin (31/8/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kesurupan Boyolali, mayoritas siswa yang kesurupan adalah siswa kelas VIII.

Solopos.com, BOYOLALI–Seusai mengikuti upacara bendera, Senin (31/8/2015), 20 siswa SMPN 2 Musuk kesurupan. Mayoritas siswi yang kesurupan adalah siswi kelas VIIIA.

Advertisement

“Kebanyakan siswa putri di kelas VIIIA. Ada juga siswa kelas IXB yang juga ikut kesurupan tetapi hanya dua orang,” kata salah seorang guru yang ikut menangani kejadian tersebut, Heri Budi Utomo, saat ditemui Solopos.com.

Setelah upacara bendera atau sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM), seluruh guru dan anggota staf mengikuti pembinaan dari kepala sekolah. Saat itu, seluruh siswa sudah berada di kelas masing-masing. “Saat seluruh guru ikut rapat pembinaan, tiba-tiba dari luar terdengar suara teriak-teriak dari siswa. Akhirnya kami keluar dan ternyata ada salah satu siswi yang kesurupan,” kata dia.

Siswi yang kali pertama mengalami kesurupan bernama Widyaningsih, kelas VIIIB. Dia tiba-tiba menangis histeris. Belum selesai ditangani, teman lainnya juga ikut kesurupan. “Kami tidak menghitung berapa jumlah pastinya siswa yang kesurupan, tapi kira-kira ada 20-an siswa,” imbuh pelaksana humas SMPN 2 Musuk, Umar Ma’ruf.

Advertisement

Menurutnya, situasi saat itu sulit dikendalikan. Teman-teman Widyaningsih begitu cepat mengalami kesurupan. Ada yang menangis, ada yang histeris ketakutan, ada yang kejang, dan tertawa sendiri. Saat kondisi panik, semua guru akhirnya mengkondisikan seluruh siswa agar berdoa bersama di kelas masing-masing.

Pihak sekolah juga memanggil orang pintar dari warga desa setempat yaitu Desa Sruni, Kecamatan Musuk. “Namanya Pak Iskandar. Dia juga guru di SDN 2 Sruni. Butuh waktu sekitar satu jam untuk bisa mengusir seluruh roh halus yang merasuki tubuh siswi.”

Lantaran situasi kurang kondusif, seluruh siswa akhirnya di pulangkan lebih awal. Pihak sekolah khawatir jika kesurupan menimpa siswa lebih banyak lagi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif