Jogja
Senin, 31 Agustus 2015 - 17:20 WIB

INVESTASI DI BANTUL : Piyungan Tak Diminati, Kawasan Industri Beralih ke Sedayu-Pajangan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Pasar Gabusan yang Berubah Jadi Hunian JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro

Investasi di Bantul wilayah Piyungan kurang diminati, Pemkab mengalihkan ke Sedayu-Pajangan

Harianjogja.com, BANTUL-Belum adanya investor yang ditunjuk pemerintah kabupaten (pemkab) Bantul sebagai pengelola Kawasan Industri Piyungan (KIP) membuat mereka  lantas mengalihkan perhatiannya pada pengembangan kawasan  lainnya.

Advertisement

Pihak Pemkab Bantul kini mengalihkan fokusnya pada pengembangan kawasan industri di Sedayu-Pajangan.

Memang, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), kawasan Sedayu memang diplot sebagai kawasan industri non polutan.

Advertisement

Memang, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), kawasan Sedayu memang diplot sebagai kawasan industri non polutan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal (Disperindagkop-PM) Bantul Sulistyanta mengakui, progress KIP saat ini memang masih berhenti di tahap penyiapan lahan.

Itulah sebabnya, sembari menunggu perkembangan pembebasan lahan, pihaknya bermaksud untuk menyiapkan kawasan peruntukan industri lainnya. “Kami siapkan yang Sedayu-Pajangan,” katanya saat dihubungi, Minggu (30/8/2015).

Advertisement

Diakuinya pula, hingga saat ini, di kawasan yang ditargetkan seluas 272 hektar itu, sudah ada setidaknya 3 perusahaan yang menanamkan investasinya. Ketiganya masing-masing adalah PT. Marvel Sport International, PT. Anggun Kreasi Garment dan PT Mayora.

Selain ketiga perusahaan besar itu, dikatakannya masih ada beberapa perusahaan lain yang menyatakan kesediaannya untuk masuk ke dalam kawasan. Setidaknya ada 2 perusahaan yang kini sudah memasukkan penawarannya untuk membuka usaha di kawasan tersebut. “Tapi maaf, saya tak bisa sebutkan nama perusahaannya,” cetus Sulis.

Sementara terkait  FS tersebut, Sulis menambahkan, memang diharapkannya bisa mencakup syarat-syarat yang melakukan studi tersebut. Beberapa di antaranya adalah ketersediaan sekitar 5 hektare untuk jenis Usaha Menengah Kecil, dan Mikro (UMKM).

Advertisement

Selain itu, setiap industri yang ada di kawasan itu nantinya haruslah industri yang ramah lingkungan. “Tentunya tak bermasalah dengan warga sekitar,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana mengakui bahwa perkembangan rencana strategis kawasan industri di Sedayu-Pajangan jauh lebih cepat ketimbang Piyungan. Pasalnya, selain luasan yang lebih sempit, perusahaan yang masuk ke dalam kawasan strategis industri Sedayu-Pajangan pun tak sebesar di Piyungan.

Itulah sebabnya, ia optimistis, pengembangan kawasan industri bisa menunjukkan hasilnya tahun depan. Sebab, hal ini ia rencanakan akan menjadi salah satu pertimbangan evaluasi program kebijakan pemkab Bantul lainnya, yakni terkait moratorium perumahan di lima kecamatan penopang.

Advertisement

“Karena kalau kawasan industri itu bisa berkembang tahun depan, itu akan mempengaruhi tingkat kebutuhan perumahan di kawasan sekitarnya kan,” kata Tri.

Advertisement
Kata Kunci : Investasi Di Bantul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif