Jogja
Senin, 31 Agustus 2015 - 16:20 WIB

HARGA BARANG IMPOR : Harga Kedelai di Jogja Mulai Naik, Bulog Belum Bertindak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indoensia)

Harga barang impor untuk komoditas kedelai di Jogja mulai naik, namun Bulog belum bertindak

Harianjogja.com, JOGJA—Melemahnya rupiah berimbas pada harga kedelai impor yang beredar di pasaran. Kenaikan harga kedelai  impor sudah terjadi sebesar Rp400 hingga Rp500 per kg.

Advertisement

Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY Langgeng Wisnu Adi Nugroho mengungkapkan, kenaikan dolar dan melemahnya rupiah diyakini mempengaruhi harga kedelai. Pasalnya, mayoritas kedelai yang beredar di pasaran merupakan kedelai impor. Namun, hingga kini, belum ada tindakan yang akan diambil Bulog terkait gejolak tersebut.

“Untuk rencana tindakan yang akan diambil Bulog, kami menunggu instruksi dari pusat,” ujar dia,  Minggu (30/8/2015).

Langgeng menjelaskan, selama ini Bulog memang identik dengan beras. Namun, ia mengaku, Bulog siap melaksanakan program yang sudah dicanangkan pemerintah. Terkait kedelai impor, jika memang pusat memutuskan akan melakukan tindakan dan melibatkan Bulog, ia mengaku siap melaksanakan.

Advertisement

Hal senada diungkapkan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop UMKM DIY Eko Witoyo. Ia mengaku belum mendapatkan instruksi untuk menghadapi gejolak kenaikan kedelai impor.

“Di DIY kondisinya juga masih stabil. Untuk pengusaha tahu dan tempe harga yang didapat juga masih murah karena langsung dari importir dan distributor,” ujar dia

Ia menjelaskan, harga kedelai impor yang diterima pengusaha tahu dan tempe khususnya yang masuk Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) DIY masih Rp7.000 per kg. Untuk stok di tingkat distributor, setiap bulan rata-rata 150 ton kedelai.

Advertisement

Pemilik salah satu distributor kedelai di Jogja Hartono mengungkapkan, harga kedelai impor naik dari Rp6.700 per kg menjadi Rp7.100 hingga Rp7.200 per kg. Menurutnya, penjualan kedelai impor masih stabil dan belum ada gejolak yang menonjol.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif