News
Senin, 31 Agustus 2015 - 11:35 WIB

BENTROK TNI-POLRI : Bentrok TNI-Polri di Polewali Mandar Tewaskan 1 Tentara, Ini Kata Komnas HAM

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Bentrok TNI-Polri terjadi di Polewali Mandar menyebabkan 1 tewas.

Solopos.com, JAKARTA – Komnas HAM menyatakan keprihatinan atas terjadinya bentrok antara anggota TNI dan Polri yang menyebabkan satu orang tewas dari pihak tentara di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Minggu (30/8/2015).

Advertisement

“Komnas HAM menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kembali terjadinya bentrokan anggota TNI-Polri di Polewali Mandar,” ujar Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, di Jakarta, Senin (31/8/2015), seperti dilansir Detik.

Bentrokan antara oknum TNI dan Polri di Polewali Mandar kemarin mengakibatkan Prada Yuliadi tewas akibat terkena tembakan. Jenazah korban dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk keperluan autopsi.

Advertisement

Bentrokan antara oknum TNI dan Polri di Polewali Mandar kemarin mengakibatkan Prada Yuliadi tewas akibat terkena tembakan. Jenazah korban dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk keperluan autopsi.

Lebih lanjut, Maneger mengatakan peristiwa ini seperti pertunjukan ritual yang menebar syiar ketakutan. Menurut Maneger, kedua lembaga yang diberikan kewenangan memegang senjata yang dibeli oleh uang rakyat, justru untuk kali kesekian kembali mempertontonkan kekerasan.

“Bagi Komnas HAM kasus semacam ini bukan hanya karena salah paham, tapi pahamnya salah. Peristiwa ini berpotensi terjadinya pelanggaran terhadap Hak atas Rasa Aman masyarakat sebagaimana dijamin dalam pasal 9 ayat (2), 29 ayat (1), 30 dan Pasal 31 ayat (1) dan (2) UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM,” kata Manageri.

Advertisement

“Penembakan anggota TNI yang melibatkan anak buahnya telah menjalani pemeriksaan. Kami berjanji akan memproses kasus tersebut sesuai hukum yang berlaku,” kata Kapolres Polman, AKBP Agoeng Adi Koerniawan, Minggu.

Menurut dia, dua anggotanya yang disinyalir mengeluarkan tembakan tersebut yakni Bripda Heri dan Briptu Caswan yang kini sedang dalam pemeriksaan provost.

Kapolres pun belum bisa menetapkan siapa di antara dua anggota polisi tersebut yang melakukan penembakan hingga mengakibatkan anggota TNI tewas.

Advertisement

“Kita masih melakukan pemeriksaan. Tetapi, yang pastinya kami akan melakukan tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar dilansir Antara.

Kasus tersebut berawal Minggu, sekitar pukul 14.00 Wita, saat terjadi perkelahian dengan anggota Kodim 1401/Majene yakni Praka Laksmono dengan salah seorang anggota Patmor Polres Polman yang diketahui bernama Bribda Ambo Siki.

Saat itu, Praka Rusmono yang menonton balapan dengan anggota kru MMS racing Team Majene didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta agar tidak menonton di atas lintasan balapan.

Advertisement

Waktu itu, salah satu rekan Praka Laksmono yang merupakan anggota team kru MMS racing Team Majene terkena tongkat anggota patmor sehingga hampir terjatuh di parit.

Praka Laksmono tidak menerima perlakuan tersebut dan menghampiri anggota patmor hingga akhirnya terjadi perdebatan.

Beberapa anggota patmor yang melihat kejadian tersebut tidak terima dan langsung mengeroyok Praka Laksmono.

Setelah itu, sekira pukul 14.30 Wita, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan tiba di lokasi kejadian dan langsung mendamaikan kedua belah pihak disaksikan Pasi Ops Dim 1402/Polmas Kapten In Martani.

Alhasil, kedua belah pihak dapat menerima dan saling memaafkan.

Namun, berselang sekira satu setengah jam kemudian, tepatnya sekira pukul 15.00 Wita, tiba-tiba terjadi penembakan yang mengakibatkan seorang anggota Kompi senapan B Yonif 721/ Makassar yakni Prada Yuliadi tertembak hingga mengakibatkan nyawanya tak tertolong.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif