Jatim
Senin, 31 Agustus 2015 - 17:05 WIB

AKSI KEMANUSIAAN MADIUN : Penderita Kelainan Genetik Jiwan Pernah Diobati Tapi Tak Prima

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Member Paguyuban Madiun (Paguma) berkunjung ke salah satu rumah di Desa Bribik, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) yang ditinggali seorang penderita kelainan genetik dari sistem syaraf atau disebut Neurofibromatosa Femur dan skoliosis bernama Yulianti, Minggu (30/8/2015). (Facebook;Paguma-Elvi Maya Sari)

Aksi kemanusian di Madiun dilakukan sejumlah member Paguma dengan menyambangi seorang penderita kelainan genetik dari sistem syaraf atau disebut Neurofibromatosa femur dan skoliosis di Kecamatan Jiwan.

Madiunpos.com, MADIUN — Penderita kelainan genetik dari sistem syaraf atau disebut Neurofibromatosa Femur dan skoliosis yang tinggal di salah satu rumah di Desa Bribik, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) ternyata pernah dirawat di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, pada 2014, namun tidak mendapat pelayanan prima.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan salah satu member Paguyuban Madiun (Paguma), Elvi Maya Sari, setelah berkunjung ke rumah Yulianti, penderita kelainan genetik dari sistem syaraf atau disebut Neurofibromatosa femur dan skoliosis, Minggu (30/8/2015). Menurut dia, Yulianti pernah dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya, tapi tidak mendapat periksaan secara maksimal.

“Dari hasil ngobrol2 kami, ternyata Mbak Yulianti, warga Bibrik, Jiwan [pada] 2014 telah dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Mungkin dikarenakan miss communication, pemeriksaan hanya sampai periksa darah dan rontgen,” tulis pengguna akun Facebook Elvi Maya Sari di Grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Minggu (30/8/2015).

Berdasarkan penuturan Yulianti, Elvi Maya Sar menjelaskani, pihak rumah sakit tidak memberikan informasi terkait jadwal check up ulang atau pemeriksaan kembali setelah terakhir diperiksa pada 2014. Elvi Malya Sari menjelaskan tumor di kaki Yulianti semakin besar dan parah. Menurut dia, Yulianti semakin merasakan nyeri pada kaki yang terserang tumor.

Advertisement

Didampingi Puskesmas
Sementara itu, pengguna akun Facebook Agustine Senja Prestiningtyas mengusulkan agar Yulianti dibawa kembali rumah sakit atau pusat kesehatan yang memberikan rujukan ke RSUD dr. Soetomo. Semisal tidak mampu menangani, lanjut dia, Yulianti bisa dirujuk lagi untuk mendapat pemeriksaan di RSUD dr. Soetomo, Surabaya.

“Kalau menurut saya mending ke RSU yang merujuk kemarin, Mbak [Elvi Maya Sari]. Minta tolong ditanyakan kelanjutannya. Semisal memang tidak ada kelanjutan, bisa minta rujukan lagi ke RSUD Soetomo. Setahu saya, SRUD dr. Soetomo penanganannya cepat kok,” komentar Agustine.

Penggguna akun Facebbok Dhecx Ferry Part Tatzhuya, menyarankan Yuliati harus didampingi, minimal oleh petugas Puskesmas Jiwan agar jalur pemeriksaan lebih jelas. “Klo bisa seperti saya kemarin, Budhe didampingi dari pihak Puskesmas jadi tahu jalur yang harus ditempuh [untuk pemeriksaan],” kata Dhecx Ferry Part Tatzhuya.

Advertisement

Diberitakan Madiunpos.com sebelumnya, member Paguyuban Madiun (Paguma) melakukan aksi kemanusian dengan berkunjung ke rumah Yulianti, Minggu (30/8/2015). Elvi Maya Sari mengajak member Paguma lainnya untuk bersama-sama membantu proses pengobatan Yulianti. Dia meminta member Paguma saling bersinergi untuk melakukan aksi kemanusian di Madiun.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif