News
Minggu, 30 Agustus 2015 - 02:15 WIB

PERLAMBATAN EKONOMI : Begini Komentar Oposisi Soal Paket Ekonomi Pemerintahan Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi meninjau lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (25/7/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Perlambatan ekonomi diatasi pemerintah dengan paket ekonomi yang terungkap pekan ini.

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat ekonomi Dradjad Hari Wibowo menyarankan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah pekan depan harus berani melakukan terobosan, tidak hanya sekedar buku teks saja.

Advertisement

Pasalnya jika paket kebijakan sama dengan sebelumnya dan gagal membangun kepercayaan investor, otomatis dampaknya terhadap kondisi perekonomian lebih buruk dibandingkan ketika sebelum dikeluarkan paket kebijakan.

“Kalau paket ekonomi ini gagal, orang menganggap pemerintah Indonesia tidak punya amunisi lagi. Pengaruhnya akan lebih jelek daripada tidak mengeluarkan paket,” kata Dradjad Hari Wibowo di Cikini Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menegaskan dalam keterpurukan kali ini, pihaknya akan membantu pemerintah mencari jalan keluar dari perlambatan ekonomi walaupun sebagai oposan. Dradjad menilai kondisi ekonomi sekarang taruhannya masyarakat.

Advertisement

Situasi saat ini lebih bagus dibandingkan krisis ekonomi 1998 namun tidak lebih baik dibandingkan kondisi 2008. “Kita masih belum segawat 1998 tapi dibandingkan 2008 itu kita sudah lebih berat,” tuturnya.

Kalau pemerintah tidak cepat tanggap, kata Dradjad, kondisi ekonomi bisa menuju seperti krisis 1998. Tumpuan pemerintah adalah paket kebijakan ekonomi bisa menghentikan laju perlambatan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif