News
Minggu, 30 Agustus 2015 - 13:40 WIB

PELEMAHAN RUPIAH : Harga Gadget Di Solo Cenderung Stabil

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pameran komputer dan gadget 'Mega Bazaar' dan 'Edufair' 2015 di Jogja Expo Center (JEC), Minggu (8/3). Smartphone teranyar tapi murah dan berkualitas menjadi incaran penSuasana pameran komputer dan gadget 'Mega Bazaar' dan 'Edufair' 2015 di Jogja Expo Center (JEC), Minggu (8/3). Smartphone teranyar tapi murah dan berkualitas menjadi incaran pengunjung saat ini. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak).gunjung saat ini. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak).

Pelemahan rupiah, rupiah terpuruk, harga gadget di Solo cenderung stabil.

Solopos.com, SOLO–Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak langsung membuat harga gadget ikut naik. Hal ini karena harga gadget sudah menggunakan rupiah sejak beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Pemilik toko Mastek, Sutarto, menyampaikan hingga saat ini masih harga laptop masih normal. Menurut dia, ketika nilai tukar rupiah melemah tidak langsung berpengaruh terhadap harga karena harga laptop principal sudah menggunakan rupiah.

“Saat ini masih normal [harga laptop]. Namun apabila pelemahan nilai rupiah ini berlangsung dalam waktu yang lama tentu pada akhirnya akan menyebabkan harga laptop naik. Hal ini mengingat materialnya masih impor atau untuk laptop tertentu mendatangkan langsung dari luar negeri,” ujar dia kepada Solopos.com, Sabtu (29/8/2015).

Head Area Coordinator Solo-Madiun Erafone, Ryansyah Hanjaya, mengatakan hingga saat ini harga masih stabil. Bahkan beberapa promo masih diberlakukan untuk menunjang penjualan, seperti cicilan 0%. Hal ini karena penjualan secara kredit ini menunjang 40% dari total penjualan. Dia mengaku kurang mengetahui alasan tidak dinaikkannya harga karena harga tersebut ditentukan oleh kantor pusat.

Advertisement

Dia menyampaikan setelah Lebaran biasanya penjualan menurun. Meski begitu, dia mengatakan penurunan penjualan saat ini dinilai masih wajar meski daya beli masyarakat saat ini juga menurun. Ryan mengungkapkan produk middle class dengan harga Rp2 juta-Rp3 juta masih menjadi produk yang paling banyak dicari konsumen.

“Rata-rata penujualan semua tipe masih sama, meski ekonomi lesu dan daya beli masyarakat turun tidak lantas konsumen menurunkan grade produk yang dibeli. Hal ini karena gadget itu masalah selera jadi tetap membeli produk yang diinginkan,” kata Ryan saat ditemui wartawan di tempat kerjanya, Sabtu.

Owner Bonafide Seluler, Haekal B. Nahdi, menyampaikan beberapa produk mengalami kenaikan harga. Hal ini karena dari principal menaikkan harga. Kenaikan harga pun bermacam-macam tergantung tipe dan merek handphone (HP). Meski begitu, dia mengatakan ada beberapa produk yang juga mengalami penurunan harga. Dia menilai kenaikan harga tersebut merupakan subsidi untuk produk lain yang harganya diturunkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif