SOLOPOS.COM - Sebanyak 1.500 penggemar Vespa modifikasi dan standar berkumpul di lapangan desa Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (29/8/2015). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)
Komunitas vespa ekstrem menggelar deklarasi di Sukoharjo.
Solopos.com, SUKOHARJO — Ratusan motor vespa produksi era 50-an hingga 2014 berjajar rapi mengelilingi lapangan. Ribuan pencinta motor vespa atau scooter beraliran ekstrem berkumpul di Lapangan Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (29/8/2015), Mereka melakukan deklarasi Java Extremist Scooterist Nusantara 2015.
Ketua Umum Java Extremist Scooteris, Danang Ki Asmoro, mengatakan ide atau gagasan untuk menggelar deklarasi vespa ekstrem muncul sejak dua-tiga tahun lalu. Sementara persiapan penyelenggaraan acara deklarasi dilakukan sejak awal Juli lalu. Anggaran yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan deklarasi berasal dari swadana para anggota vespa ekstrem.
Dia menerangkan seluruh anggota klub scooter ekstrem di Indonesia berpartisipasi mengikuti acara deklarasi. Misalnya, Scooter Trendy Bangsat (STB) dan Rongsok Mlaku dari Kota Solo, Tengblangkrah Community (TBC) dari Kabupaten Karanganyar dan scooter Wonogiri Independent Selatan (SWIS) dari Wonogiri.
“Ada juga pencinta scooter ekstrem dari Prancis yang akan datang saat acara deklarasi. Sekarang baru sampai Blitar, Jawa Timur. Mungkin sampai di Sukoharjo pada malam hari,” terang dia.
Di sisi lain, seorang pencinta vespa ekstrem asal Samarinda, Kalimantan Timur, Dwiyanto, mendukung acara deklarasi itu sebagai wadah para pencinta vespa ekstrem. Dia mengaku berangkat dari Samarinda mengendarai vespa ekstrem berboncengan dengan temannya. “Kalau bisa setiap daerah juga mempunyai wadah para pencinta vespa ekstrem,” kata dia.