Hasil penelitian tentang kadar karbon dioksida di Tiongkok yang melebihi ambang batas normal
Solopos.com, BEIJING – Kemajuan sektor industri di Tiongkok menjadi salah satu faktor pendorong ekonomi negara itu yang kian maju pesat. Namun, hal itu juga membawa efek negatif bagi warga negaranya.
Dikutip dari Independent.co.uk, Jumat (28/8/2015), sebuah hasil penelitian mengungkapkan kadar gas karbon dioksida atau CO2 di Tiongkok telah melebihi ambang batas normal. Bahkan dalam 10 tahun terakhir, kadar gas karbon dioksida Tiongkok meningkat 14 persen.
Peningkatan yang cukup signifikan itu diakibatkan pembakaran batu bara yang kurang sempurna. Selain itu, pabrik-pabrik industri Tiongkok banyak memakai batu bara berkualitas rendah dalam proses produksinya.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kadar gas karbon dioksida di Tiongkok telah melebihi estimasi pemerintah. Peningkatan telah terjadi selama 10 tahun terakhir,” terang seorang peneliti Universityof East Anglia, Prof. Dabo Guan.
“Tiongkok menjadi negara pemakai batu bara terbesar di dunia saat ini. Namun, Tiongkok banyak memakai batu bara kualitas rendah dan memiliki cara olah batu bara yang kurang baik. Hal itu yang menyebabkan kadar karbon dioksida di negara tersebut sangat tinggi,” beber dia. (Guruh Putra Tama/JIBI/Solopos.com)