Solopos hari ini memberitakan tentang aktivitas sejumlah sukarelawan dalam masa kampanye.
Solopos.com, SOLO — Strategi penghimpunan linimasa lewat media sosial (medsos) dan kopi darat (kopdar) menjadi cara bagi sejumlah sukarelawan pasangan Pilkada Solo 2015. Kabar tersebut menjadi berita utama di Harian Umum Solopos, Sabtu (29/8/2015).
Kekuatan medsos ini pernah dipakai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam proses menuju kemenangan saat Pilpres 2014 lalu. Cara itupun diikuti sukarelawan pasangan Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi ), dengan menggaet 150 praktisi teknologi informasi.
Sementara pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo, menyiapkan lima kelompok sukarelawan untuk menghadapi Pilkada. Salah satu kelompok yang menamakan diri Relawan Kumis siap menggaet massa dengan strategi kopi darat (kopdar).
Selanjutnya, ada pula kabar 59 calon haji (calhaj) dari kelompok terbang (kloter) 26 asal Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang batal berangkat ke Tanah Suci.
Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 29 Agustus 2015, berikut;
GERAKAN SUKARELAWAN: Kerahkan Pakar TI Vs Strategi Kopdar
Ada banyak sukarelawan yang berjuang menarik simpati massa selama masa kampanye yang dimulai Kamis (27/8) hingga 5 Desember mendatang. Berikut laporan wartawan Solopos, Chrisna Chanis Cara.
Media sosial (medsos) kini tak bisa dipandang sebelah mata. Kesuksesan Joko Widodo (Jokowi) menuju Istana Negara menjadi bukti ampuhnya peran medsos dalam menggalang massa.
Di balik kekuatan medsos, terdapat deretan sukarelawan yang setiap hari berkicau mengawal Jokowi menuju kemenangan. Strategi linimasa ini bakal ditiru pasangan Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi ) di Pilkada Solo 2015. Sebanyak 150 praktisi teknologi informasi (TI) akan memperkuat barisan sukarelawan Afi.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: Larangan Pemasangan APK di Kendaraan, Rudy Setuju, Anung Menolak, Dana Kampanye Dibatasi Rp14,2 Miliar, Warga Semanggi Mau Dibantu Timses, Tapi Belum Tentu Mendukung]
NETRALITAS PNS: BKD Takkan Beri Sanksi
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo tidak akan menghukum Lurah Pucangsawit, Selfi Rawung, yang mengundang ratusan warga di depan rumah calon wali kota petahana, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy), Rabu (26/8) malam.
Selfi Rawung mengundang warga di depan rumah Rudy dalam acara silaturahmi dan koordinasi antarlembaga se-Kelurahan Pucangsawit. Surat undangan ditandatangani Selfi yang memosisikan diri sebagai pelindung paguyuban RT/RW Setyo Manunggal se-Kelurahan Pucangsawit. Penyelenggara acara silaturahmi Rabu malam itu adalah paguyuban RT/RW tersebut.
Kepala BKD Hari Prihatno mengatakan telah mengklarifi kasi Selfi Rawung ihwal kehadirannya di acara itu. Dari hasil klarifikasi, Hari tidak menemukan unsur pelanggaran yang dilakukan Selfi Rawung.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: BKD: Lurah Pucangsawit Clear, Lurah Pucangsawit Kumpulkan 550 Warga Di Rumah Rudy, KPU Peringatkan 4 Pasangan Calon, Camat Diminta Preteli Reklame Bergambar Cabup dan Cawabup]
CALON PERSEORANGAN: Fauzan Gunakan Prinsip Pohon Faktor
Mustafi d Fauzan-Sri Harmanto menjadi satusatunya pasangan calon kepala daerah di Soloraya yang maju lewat jalur perseorangan. Fauzan-Harmanto adalah pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor urut satu yang akan bersaing di Pilkada Klaten. Mereka lolos dari rintangan terbesar mereka, yakni pengumpulan berkas dukungan, yang menjadi salah satu syarat utama sebelum ditetapkan KPU sebagai pasangan calon.
Langkah pasangan yang memilih akronim Faham ini sebenarnya bukannya tanpa rintangan. Awalnya mereka wajib mengumpulkan 82.861 berkas dukungan. Namun, dari 86.177 berkas dukungan yang mereka serahkan, hanya 62.644 berkas yang dinyatakan KPU memenuhi syarat. Faham masih kurang 20.217 dukungan. Mereka diberi waktu untuk melengkapi, namun kompensasinya berkas dukungan yang harus mereka kumpulkan dua kali lipatnya, yakni 40.343 berkas.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: Timses Afi Tempuh Jalur Hukum, Rudy Bergeming, Larangan Pemasangan APK di Kendaraan, Rudy Setuju, Anung Menolak]
IBADAH HAJI: 59 Calhaj dari Bantul Batal Berangkat
Sebanyak 59 calon haji (calhaj) dari kelompok terbang (kloter) 26 asal Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), batal berangkat ke Tanah Suci, Minggu (30/8).
Jatah mereka digantikan 58 calhaj yang tertunda berangkat akibat visa belum terbit. Saat ini ke-58 calhaj tersebut masih di Asrama Haji Donohudan.
Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan pembatalan keberangkatan 59 calhaj asal Bantul merupakan kebijakan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: 6 Jemaah Calhaj Indonesia Meninggal di Madinah, Keberangkatan Empat Jemaah Calon Haji DIY Terancam Ditunda, Jaket Calhaj Sukoharjo Dipersoalkan, Ini Alasannya, Kemenag Bikin Twitter Panduan Haji]