News
Sabtu, 29 Agustus 2015 - 21:45 WIB

PERLAMBATAN EKONOMI : Ini Cara Jokowi Jawab Keraguan Investor Asing yang Sempat "Lari"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demo Tolak PLTU Batang beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Perlambatan ekonomi sempat diperparah dengan keraguan investor asing.

Solopos.com, JAKARTA — Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Presiden, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan pemerintah berusaha keras mengerem perlambatan ekonomi dengan berbagai kebijakan.

Advertisement

Menurutnya, segala segala upaya, mulai dari menggenjot serapan anggaran, mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, dan groundbreaking proyek infrastruktur akan memperlambat kejatuhan ekonomi atau membalikkan keadaan menjadi lebih baik.

Kebijakan itu, sambungnya, akan terasa pada kuartal IV tahun ini sehingga kemungkinan pertumbuhan ekonomi mencapai di atas 5% pada tahun depan. Tetapi, ungkapnya, sampai akhir tahun ini, sulit untuk menyentuh angka tersebut.

“Untuk tahun ini mungkin agak susah, tapi kalau kita lihat triwulan IV, apakah bisa tumbuh di atas 5%? Kemungkinan bisa tahun depan, mungkin bisa di atas 5%,” kata Purbaya di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2015).

Advertisement

Dia mengutarakan salah satu pemicu investor meninggalkan Indonesia adalah karena mereka mulai ragu Presiden Jokowi tidak bisa membangun infrastruktur. Namun, lanjutnya, Jokowi membuktikan dengan melakukan groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1000 megawatt yang sudah bertahun-tahun mangkrak.

“Tidak hanya groundbreaking saja, itu akan dimonitor satu bulan sekali itu Batang. Kelihatan, orang akan yakin investor akan balik, rupiah akan menguat, jadi saya bukan memperbaiki sentimen saja, tapi perbaiki fondasi gerakan rupiah secara keseluruhan. kalau fondasi bagus enggak usah teriak-teriak, orang masuk ke sini,” ujarnya.

Purbaya menegaskan saat ini pemerintah dalam rangka mengupayakan perbalikan ekonomi melalui berbagai kebijakan. Ketika sentimen positif hadir, serapan anggaran dan pembangunan infrastruktur jalan lebih gampang membalikkan keadaan.

Advertisement

“Yang jelas ketika momentum perbalikan sudah tercipta akan gampang naik terus ke atas. Yang jelas tahun depan untuk di atas 5% amat terbuka lebar,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif