Teknologi
Sabtu, 29 Agustus 2015 - 02:20 WIB

HASIL PENELITIAN : Kebiasan Merokok Pengaruhi Produktivitas Kerja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi larangan merokok. (www.obatherbalalami.com)

Hasil penelitian mahasiswa FEB UGM berhasil mengungkapkan hubungan merokok dengan produktivitas kerja.

Harianjogja.com, SLEMAN-Mahasiswa Program Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) UGM, Endah Saptutyningsih dalam penelitiannya menemukan kaitan kebiasaan merokok pegawai dengan produktivitas saat bekerja.

Advertisement

Jumlah perokok harian, kata dia, meningkat dari 721 juta orang pada tahun 1980 menjadi 967 juta orang pada tahun 2012. Indonesia menempati urutan tertinggi prevalensi merokok bagi laki-laki di antara negara-negara anggota ASEAN yakni sebesar 67,4 persen.

“Gangguan kesehatan yang diakibatkan merokok memiliki dampak ekonomi yang cukup besar. Karena kesehatan dianggap sebagai barang modal dalam proses produksi, efek kesehatan dapat berpengaruh terhadap produktivitas,”papar Endah pada ujian terbuka disertasinya berjudul Esai Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Merokok di FEB UGM, Jumat (28/8/2015) seperti rilis yang Harianjogja.com, terima.

Endah mengatakan penelitiannya ini menggunakan data IFLS (Indonesia Family Life Survey) atau SAKERTI, sekaligus menganalisis pengaruh tidak langsung perilaku merokok terhadap produktivitas kerja di Indonesia.

Advertisement

“Kesimpulan penelitian ini menyatakan semakin lama individu merokok, semakin turun kapasitas paru-paru mereka,”tutur dosen Fakultas Ekonomi UMY tersebut.

Dalam riset ini juga diketahui individu yang rutin berolahraga cenderung memiliki kapasitas paru-paru lebih tinggi dibandingkan yang tidak melakukan kegiatan fisik. Sementara kapasitas paru-paru yang tinggi berpengaruh positif terhadap jam kerja individu per minggu. Semakin besar kapasitas paru-paru, semakin lama jam kerja individu.

“Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung berkurangnya lama merokok individu akan mengakibatkan perbaikan status kesehatan yang berupa peningkatan kapasitas paru-paru sehingga akan menambah jam kerja per minggu,”katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif