Jogja
Sabtu, 29 Agustus 2015 - 20:20 WIB

HARGA BARANG IMPOR : Harga Kedelai Impor di Jogja Belum Naik

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembuatan tempe Malang dengan kedelai impor, Selasa (10/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Harga barang impor untuk komoditas kedelai di Jogja belum naik

Harianjogja.com, JOGJA– Harga komoditas kedelai impor di wilayah DIY sampai saat ini belum mengelami kenaikan. Pasalnya, stok kedelai yang diperjualbelikan masih menggunakan harga lama. Harga jual tahu dan tempe akan menyesuaikan dengan kenaikan harga kedelai impor.

Advertisement

Ketua Primer Koperasi Produksi Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Sleman Yulianto mengatakan, hingga kini harga jual kedelai impor di pasaran masih menggunakan harga lama. Harga jual satu kilogram (kg) kedelai impor saat ini Rp7.200 saja.

“Belum ada kenaikan. Sebab, importir kami di Semarang masih belum menaikkan harga karena masih menggunakan stok kedelai lama,” ujarnya kepada Harian Jogja, Jumat (28/8/2015).

Dia menjelaskan, selama importir belum menaikkan harga maka harga jual kedelai impor masih akan sama. Meski begitu, Yuli belum dapat memastikan sampai kapan stok lama kedelai impor akan habis. Begitu juga dengan kenaikan harganya. Dia hanya berharap pemerintah segera melakukan stabilitas harga kedelai impor dan nilai tukar rupiah. Jika tidak, dikawatirkan banyak pelaku usaha yang bergantung pada kedelai impor akan kolaps.

Advertisement

Sementara, sejumlah pedagang tahu dan tempe di pasar-pasar tradisional mengaku belum menaikkan harga jualnya. Hal itu dikarenakan, harga kedelai tahu dan tempe masih belum naik. Kalaupun ada kenaikan di beberapa distributor, kenaikan harganya masih belum signifikan.

“Kalau naik masih belum. Tapi, rencananya harga kedelai memang akan naik, waktunya kapan masih belum tahu. Sekarang masih menggunakan harga lama,” ungkap Sulastri salah satu pemasok tahu dan tempe di Pasar Beringharjo.

Meski belum ada kepastian harga kedelai impor bakal naik, namun ia berencana menaikkan harga jual tahu dan tempe. Saat ini, harga tahu yang dijualnya dibanderol Rp7.000 per kg dan tempe dijual rata-rata Rp2.000 per potong.

Advertisement

“Kenaikan harga tahu tempe akan menyesuaikan dengan kenaikan harga kedelai. Paling tidak, harganya bisa naik Rp500 per kg. Untuk tahu misalnya, kalau sekarang Rp7.000 per kg bisa dijual Rp7.500 per kg,” katanya.

Berbeda dengannya, Suyono pemasok tahu tempe dari Gunungkidul mengaku tidak berani menaikkan harga. Dia kawatir jika harga dinaikkan akan mengurangi jumlah pelanggan.

“Masalah harga naik itu sangat sensitif. Saya masih belum kepikiran menaikkan harga, yang bisa dilakukan hanya mengurangi porsinya saja. Saya kira pelanggan akan memahami daripada harganya dinaikkan,” ujar Suyono di Pasar Beringharjo.

Diakuinya, rencana kenaikan harga kedelai akan sangat memberatkan tidak hanya distributor tetapi juga perajin dan pembeli. Dia berharap agar pemerintah segera mencari solusi agar harga kedelai tidak naik drastis. “Kasihan masyarakat kalau harga kedelai naik. Kalau pakai kedelai lokal ,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif