News
Jumat, 28 Agustus 2015 - 21:00 WIB

MIGRAN SERBU EROPA : Kapal Tenggelam di Pantai Libya, 200 Pengungsi Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencarian korban kapal tenggelam (Reuters)

Kaum migran serbu Eropa melalui berbagai jalur. Di Pantai Libya, 200 pengungsi ditemukan tewas.

Solopos.com, TRIPOLI — Sekitar 200 migran dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia tewas menyusul tenggelamnya kapal yang mereka tumpangi di pantai Libya, Kamis (27/8/2015). Sekitar 400 orang berada di kapal itu dan banyak diduga terjebak di dalam kapal.

Advertisement

Dilansir Reuters, Jumat (28/8/2015), seorang pejabat keamanan di Zuwara, wilayah Libya di mana kapal itu tenggelam, mengatakan penjaga pantai Libya berhasil menyelamatkan 201 orang pada Kamis petang. Lebih lanjut, pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan para migran berasal dari Afrika, Pakistan, Suriah, Maroko, dan Bangladesh.

Zuwara yang berada di dekat perbatasan Tunisia menjadi titik tolak utama para penyelundup untuk meluncurkan kapal pengangkut migran ke Italia. Sementara itu, penjaga pantai Italia telah menyelamatkan 1.430 orang dalam sejumlah operasi di perairan Libya pada hari yang sama. Selain itu, sebuah kapal dikirim untuk membantu kapal kecil yang mengangkut 125 orang dan dua mayat di dalamnya.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migran, lebih dari 2.300 orang tewas saat mencoba mencapai Eropa melalui Laut Tengah. Tahun lalu, jumlah migran yang tewas dalam upaya serupa mencapai 3.279 orang.

Advertisement

Pada satu sisi di jalur darat, gelombang pengungsi dan migran telah menerjang utara melalui Balkan dalam beberapa hari terakhir. Ribuan orang Suriah, Afghanistan, dan Pakistan menyeberang dari Serbia ke Hongaria di mana pihak berwenang mengatakan lebih dari 140.000 telah tertangkap memasuki negara itu tahun ini.

Arus pengungsi dan migran kian deras mengalir ke Eropa. Banyak dari mereka nekat menempuh perjalanan berbahaya menuju Eropa untuk melarikan diri dari peperangan dan konflik di negaranya dan mencari kehidupan yang lebih baik.

Berdasar laporan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), hingga pertengahan tahun ini jumlah migran yang menempuh jalur laut dan telah tiba di Eropa melonjak 80% dibandingkan periode yang sama pada 2014. Suriah yang dilanda perang saudara sejak 2011 dan menyumbang jumlah pengungsi terbesar di Eropa. Eritrea dan Afghanistan menempati urutan kedua dan ketiga negara asal pengungsi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif