Jateng
Jumat, 28 Agustus 2015 - 04:50 WIB

KOMODITAS BAHAN PANGAN: Disperindag Pantau Sentra Cabai di Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

Komoditas bahan pangan jenis cabai di Jateng dipastikan terpenuhi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memantau sentra cabai di Jawa Tengah untuk memastikan petani mengutamakan kebutuhan di pasar lokal.

Advertisement

“Kami sudah memantau sentra cabai sejak beberapa waktu lalu di antaranya di Temanggung dan Magelang,” kata Kepala Disperindag Jateng Priyo Anggoro di Semarang, Kamis (27/8/2015).

Menurutnya, produk cabai yang dihasilkan petani di Jawa Tengah harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jateng. Baru kemudian jika terjadi surplus bisa dijual ke provinsi lain.

“Kalau melihat kondisi saat ini, jangan sampai daerah lain misalnya Jawa Barat atau DKI Jakarta mengambil cabai di Jateng. Meski pasar bebas, kebutuhan kita harus diutamakan,” katanya.

Advertisement

Selain melakukan pemantauan, untuk mengantisipasi agar petani mengutamakan kebutuhan cabai di Jawa Tengah, pihaknya menerapkan resi gudang.

“Kami sudah mengecek resi gudang di beberapa daerah. Pada dasarnya kami memastikan bahwa ketika kebutuhan tinggi maka barang itu ada sehingga tidak terjadi kelangkaan yang berdampak pada kenaikan harga,” katanya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kenaikan harga beberapa komoditas lain yang sudah terjadi di sejumlah provinsi, Disperindag terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.

Advertisement

“Misalnya saja daging, saya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan. Pada dasarnya saya ingin agar klaster sapi di Jateng ini dimanfaatkan secara optimal,” katanya.

Selain itu, sebagai dampak musim kemarau kali ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian terkait ketersediaan beras dan komoditas dari tanaman lain.

“Sebagai kepala dinas tentu kita harus menguasai lapangan, jangan sampai kelangkaan terjadi padahal ketersediaan di provinsi kita sangat banyak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif