Soloraya
Jumat, 28 Agustus 2015 - 05:40 WIB

DANA HIBAH SOLO : DPRD Desak Binter Jet Perbaiki Mesin Mangkrak

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mesin Digital Printing. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Dana hibah Solo, anggota DPRD Solo mendesak PT Binter Jet Indonesia bertanggung jawab memperbaiki mesin digital printing.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah legislator DPRD Kota Solo mendesak PT Binter Jet Indonesia segera bertanggung jawab memperbaiki mesin digital printing milik Kelompok Usaha Bersama (Kube) Dasanama yang mangkrak di Solo Techno Park.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, menyayangkan kasus mangkraknya bantuan mesin digital printing senilai Rp170 juta. “Saya melihat ada kemubaziran dana bantuan yang bersumber dari APBD. Ini menjadi bukti ketidaksiapan pengelolaan bantuan oleh Disperindag,” katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (27/8/2015).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendesak PT Binter Jet Indonesia selaku supplier bertanggung jawab segera mengembalikan mesin dalam kondisi normal kepada Kube Dasanama. “Kontraknya MoU pembelian mesinnya seperti apa ketika bermasalah. Sekarang ini ada alat rusak sekian waktu [setahun lebih], semestinya segera diperbaiki agar bisa digunakan,” tegasnya.

Disinggung laporan pertanggungjawaban Disperindag Solo kepada Komisi III DPRD Solo, Sugeng mengungkapkan pihaknya belum pernah mendengar informasi kerusakan bantuan usaha berupa mesin kepada Kube Dasanama mangkrak setahun lebih.

Advertisement

“Sekitar tiga bulan lalu ada pertemuan dengan Disperindag. Mereka sempat membicarakan progress beberapa Kube binaannya, termasuk Dasanama. Tapi waktu itu tidak pernah ada omongan kalau faktanya mesin milik Dasanama rusak,” bebernya.

Dari temuan kasus tersebut, menurut Sugeng, Komisi III dalam waktu dekat akan memanggil Disperindag. “Kami segera meminta klarifikasi kepada Disperindag. Pemkot harus mengevaluasi ulang semua program hibah,” katanya.

Secara terpisah, Ketua Fraksi PAN DPRD Solo, H.M. Al Amin, ikut mendesak PT Binter Jet Indonesia segera bertanggung jawab mengembalikan mesin digital printing milik Dasanama. Dia menduga alasan Binter Jet tak kunjung merespons komplain pelanggan karena belum ada laporan tertulis hanya mengada-ada untuk menarik biaya servis.

Advertisement

“Kalau rusak semestinya disegerakan perbaikan. Kalau perlu, mesin diganti baru. Jangan sampai masyarakat, dalam hal ini Dasanama dirugikan. Alasan laporan tertulis yang baru dibuat itu saya kira bisa jadi alat untuk menarik uang servis. Kalau dilihat masa garansi [satu tahun dari pembelian] sudah lewat karena kasus ini berlarut-larut sampai sekarang,” jelas dia.

Amin menyorot minimnya peran Disperindag dalam menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi. “Ini bukti evaluasi dan monitoring dari Disperindag macet dan tidak optimal. Padahal ada anggaran untuk menjalankan tugas itu,” sesalnya.

Menurut pengusaha jasa percetakan ini, lambannya PT Binter Jet Indonesia menanggapi respons keluhan dari Kube Dasanama membuat mitra binaan Disperindag tersebut berpotensi menderita kerugian yang cukup besar.

“Sayang sekali mesin mangkrak setahun lebih. Padahal pasar digital pada musim pilkada ini sangat menggeliat. Sayang sekali tidak bisa dioptimalkan pihak Dasanama karena mesin mereka rusak. Padahal dengan asumsi ongkos produksi yang lebih rendah dibanding pengusaha lain karena mesin mereka dibantu pemerintah, Dasanama punya bargaining harga jual yang lebih kompetitif,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif