Jogja
Jumat, 28 Agustus 2015 - 11:40 WIB

BUNUH DIRI DI BANTUL : Diduga Depresi karena Putus Cinta, Restu Terjun ke Sungai Opak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Bunuh diri Bantul terjadi di Sungai Opak. Seorang gadis nekat terjun ke sungai diduga karena depresi

Harianjogja.com, BANTUL- Mayat seorang perempuan ditemukan mengapung di Sungai Opak yang melintasi Dusun Barongan, Sumberagung, Jetis Bantul, Kamis (27/8/2015) pagi. Tepatnya di bawah Jembatan Barongan yang menghubungkan Kecamatan Jetis dan Imogiri.

Advertisement

Mayat perempuan yang diketahui bernama Restu itu pertama kali ditemukan oleh seorang tukang giling padi yang melintasi jembatan pada Kamis pagi sekitar Pukul 09.00 WIB. Saksi heran melihat ada sebuah sepeda motor terpakir di atas jembatan tanpa ditunggui pemiliknya. Ia lalu melihat ke bawah jembatan, barangkali ada jejak pemilik kendaraan.

Tukang giling padi itu kaget setelah melihat sesosok mayat mengapung di sungai. “Lalu tukang giling padi itu berteriak minta tolong ke warga,” ungkap Meilia warga desa setempat, Kamis (27/8/2015).

Warga lalu beramai-ramai mengevakuasi jasad Restu yang saat itu mengenakan baju kaos warna kuning dan celana warna biru.

Advertisement

Menurut warga setempat, kematian Restu belum lama terjadi. Sebab pada pagi hari sekitar Pukul 06.00 WIB, warga yang melintasi Jembatan Barongan tidak menemukan hal mencurigakan.

Untuk membuktikan penyebab kematian gadis 23 tahun itu, Tim Identifikasi Polres Bantul, Kamis pagi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi sementara menduga, warga Dusun Gabahan, Desa Karangtalun, Imogiri Bantul itu tewas bunuh diri, dengan cara melompat dari atas jembatan.

Korban diduga nekat bunuh diri karena mengalami depresi akibat putus cinta dengan kekasihnya. Dugaan kuat korban bunuh diri karena depresi diungkapkan Gandung salah seorang kerabat korban. Menurut dia, gadis malang itu selain depresi karena asmara, sebelumnya juga menderita gangguan jiwa.

Advertisement

Ia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Pakem, Sleman. “Dia baru keluar dari rumah sakit jiwa sekitar enam bulan lalu,” ungkap Gandung.  Restu adalah anak seorang pedagang emas kecil-kecilan di Imogiri.

Ia diketahui gadis yang pintar, namun keluarga menyayangkan korban salah pergaulan. Pada hari kejadian, korban meninggalkan rumah sejak dini hari. Orang tuanya sempat kebingungan mencari keberadaan korban.

Advertisement
Kata Kunci : Bunuh Diri Bantul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif