News
Kamis, 27 Agustus 2015 - 23:40 WIB

TERORISME SOLO : Keluarga Syok SAF Ditangkap Densus 88

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Penggeledahan oleh Densus 88 (JIBI/Solopos/Antara/Hayu Yudha).

Terorisme Solo, Keluarga tak yakin SAF atau Udin ditangkap Densus 88 di Sleman, Yogyakarta.

Solopos.com, SOLO--Keluarga Syafrudin Al Fahmi (SAF) alias Udin, 21, mengaku syok mendengar kabar anggota keluarga mereka ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Udin yang diduga terlibat kasus terorime itu ditangkap di Sleman, Selasa (25/8/2015).

Advertisement

Kabar penangkapan Udin diterima keluarga pada Rabu (26/8/2015) pagi. Mereka mengaku tidak mendapat kabar itu dari pihak kepolisian, melainkan dari teman-teman Udin. “Waktu itu yang memberitahu teman-teman mas Udin. Kami terus terang syok mendengar kabar itu [penangkapan Udin]. Terutama ibu [ibunda Udin],” kata Nurul, 19, adik perempuan Udin saat ditemui Solopos.com di rumah kontrakannya di RT 004/RW 003, Kampung Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Rabu (27/8/2015).

Nurul mengatakan sejak rumahnya digrebek Densus 88 pada Rabu (12/8/2015), keluarga tidak mengetahui keberadaan Udin. Bahkan saat Solopos.com memberitahu Udin ditangkap Densus 88 di Sleman, Nurul langsung terkaget-kaget. “Ditangkap di Sleman? Kami malah belum tahu ya. Sejak digerebek kami tidak tahu sama sekali Mas Udin ada dimana,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Udin ditangkap di Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, sekitar pukul 18.15 WIB. Udin disergap saat keluar dari warung makan dengan membawa sepiring nasi. Udin selama tinggal di Cupuwatu, Desa Purwomartani dan berstatus pendatang. Dia baru 10 hari tinggal di kampung tersebut dan mengaku bernama Agus Ari.

Advertisement

Sebelumnya, Densus 88 menetapkan Udin sebagai buronan.Tiga rekan Udin yakni Ibadurrahman, Yus Karman, dan Sugiyanto sudah ditangkap Densus 88 pada Rabu (12/8/2015) siang.

Di sisi lain, pihak keluarga mempertanyakan penangkapan Udin oleh Densus 88. Keluarga membantah jika Udin terlibat dalam perencanaan aksi terorisme. Dia juga membantah kios handphone milik Udin digunakan untuk merakit bom.

Ketua RT 004/RW 003, Sriyono, mengatakan Udin dan keluarganya sudah tujuh bulan tinggal di rumah kontrakan. Menurut Sriyono, Udin jarang bersosialisasi dengan warga setempat. “Yang saya tahu Udin itu punya kios HP di Sangkrah. Dia juga tidak ikut KK sini [RT 004], tapi dia tinggal di sini. Kadang juga tinggal di rumah neneknya di Sangkrah,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif