Soloraya
Kamis, 27 Agustus 2015 - 03:10 WIB

PILKADA SUKOHARJO 2015 : Perusuh Ditembak di Tempat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para petugas melakukan simulasi penanggulangan huru-hara Pilkada Sukoharjo di Alun-Alun Satya Negara, Sukoharjo, Rabu (26/8/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pilkada Sukoharjo 2015 diharapkan berjalan lancar. Kapolres Sukoharjo menginstruksikan para personel keamanan pilkada menindak tegas perusuh.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, menginstruksikan para personel pengamanan Pilkada Sukoharjo menindak tegas perusuh. Jika perlu petugas dapat menembak langsung pembuat onar yang saat beraksi mengancam keselamatan seseorang.

Advertisement

Kapolres menyampaikan hal itu seusai memimpin simulasi penanggulangan huru-hara pilkada di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, Rabu (26/8/2015). Dia mengatakan tidak ada alasan untuk tidak menindak tegas para perusuh yang anarkistis. Namun, sebelum menindak, petugas harus mengedepankan upaya persuasif terlebih dahulu.

Dia meyakini anggotanya sudah mengetahui prosedur tetap (protap) sebelum menindak tegas perusuh atau pelaku tindak kejahatan. “Kalau perusuh dalam aksinya sudah mengancam jiwa seseorang, tembak di tempat diperbolehkan. Kami berharap tembak di tempat tidak sampai dilakukan di Sukoharjo,” kata dia.

Kapolres melanjutkan pengamanan pilkada dilakukan sejak tahap kampanye, Kamis (27/8/2015) ini hingga pelantikan bupati terpilih. Sebanyak 486 personel Polres Sukoharjo didukung aparat Kodim 0726/Sukoharjo siap menjaga keamanan. Mereka akan bertugas sesuai dengan penempatan masing-masing, seperti menjaga tempat pemungutan suara (TPS).

Advertisement

Menurut dia, seluruh wilayah di Sukoharjo harus dianggap memiliki tingkat kerawanan yang sama. Hal itu agar pengamanan bisa dilakukan secara merata dan maksimal.

“Tidak ada wilayah khusus yang menjadi fokus pengamanan. Semua wilayah diamankan. Potensi kerawanan kami anggap sama semua. Personel sudah dibekali cara untuk menanggulangi tindak anarkistis. Ini sebagai antisipasi kemungkinan terburuk,” imbuh Andy.

Polres juga telah menyiapkan 12 personel khusus untuk mengamankan pasangan calon, baik secara tertutup maupun terbuka. Masing-masing pasangan calon akan diamankan enam personel. Pengamanan melekat tersebut akan dilaksanakan jika pasangan calon menghendaki.

Advertisement

“Hingga sekarang kami belum mendapat permintaan dari pasangan calon. Prinsipnya kami sudah menyiapkan personel khusus. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan mereka siap bertugas,” kata Kapolres.

Komisioner KPU Sukoharjo, Nuril Huda, mengapresiasi Polres Sukoharjo yang telah menyiapkan pengamanan pilkada sedemikian rupa. Dia menginformasikan ada beberapa tahapan yang perlu diamankan, seperti saat pencoblosan, mobilisasi kotak suara dari satu tempat ke tempat lain, dan pencetakan surat suara.

“Polres terlihat sudah sangat siap menghadapi kemungkinan terburuk, seperti simulasi penanggulangan huru-hara yang dipraktikkan. Kami sangat mengapresiasinya,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif