Soloraya
Kamis, 27 Agustus 2015 - 16:35 WIB

KEBAKARAN SRAGEN : Korsleting Picu Kebakaran di Sulismatex, 10 Mesin Pemintal Benang Macet

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan mengambil penutup mesin pemintal benang seusai pemadaman api di PT Sulismatex Purwosuman, Sidoharjo, Sragen, Kamis (27/8/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sragen terjadi di pabrik Sulismatex sehingga menyebabkan 10 mesin mati.

Solopos.com, SRAGEN — Korsleting memicu kebakaran terjadi di ruang produksi pemintalan benang PT Sulismatex Sragen, Kamis (27/8/2015). Insiden kecil tersebut berdampak pada macetnya 10 unit mesin produksi pemintalan benang dengan kerugian mencapai Rp200 juta.

Advertisement

Peristiwa kebakaran tersebut berawal ketika tiga orang teknisi listrik memperbaiki jaringan kabel di atas plafon salah satu ruang produksi pabrik benang yang terletak di Dukuh Pahingan RT 015/RW 007, Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo.

Ketiga orang teknisi itu bernama Darmanto, Sutarno, dan Suryanto. Saat proses perbaikan tiba-tiba ada percikan api pada salah satu jaringan kabel karena hubungan arus pendek. Percikan api itu menyahut tumpukan kapas sehingga terjadi kebakaran.

“Peristiwa itu terjadi pukul 08.45 WIB. Petugas berusaha memadam api dengan tabung APAR [alat pemadam api ringan]. Namun bara api sulit dipadamkan. Kami langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Ada tiga unit mobil pemadam yang datang untuk memadamkan api. Akhirnya, api bisa padam pukul 10.30 WIB,” ujar Kepala Bagian HRD PT Sulismatex Sragen, F.X. Sugiyanto, saat ditemui wartawan, Kamis siang.

Advertisement

Laki-laki asal Jetak, Sidoharjo itu, mengaku kerugian material akibat kebakaran hanya senilai Rp5 juta karena api tidak merembet ke mesin produksi dan bahan baku.

Namun dampak terhadap produksi cukup besar. Matinya jaringan kabel itu, kata dia, mengakibatkan 10 unit mesin pemintalan benang tidak bisa dioperasikan.

“Ada 80 orang karyawan yang dievakuasi ke luar ruang saat pemadaman api. Kini mereka tidak bisa mengoperasikan mesin itu. Dalam sehari rata-rata bisa menghasilkan produk benang senilai Rp200 juta. Ya, itu jadi kerugian manajemen,” ujarnya.

Advertisement

Dia mengatakan perbaikan jaringan listrik itu kemungkinan baru bisa selesai dalam waktu 1-2 hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif