Jogja
Kamis, 27 Agustus 2015 - 14:10 WIB

BUNUH DIRI BANTUL : Putus Cinta, Gadis Imogiri Lompat ke Kali Opak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Opak (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Bunuh diri Bantul dilakukan seorang gadis Imogiri.

Harianjogja.com, BANTUL — Mayat seorang perempuan ditemukan mengapung di Sungai Opak yang melintasi Dusun Barongan, Sumberagung, Jetis Bantul, Kamis (27/8/2015) pagi. Tepatnya di bawah Jembatan Barongan yang menghubungkan Kecamatan Jetis dan Imogiri.

Advertisement

Mayat perempuan yang diketahui bernama Restu itu kali pertama ditemukan oleh seorang tukang giling padi yang melintasi jembatan pada Kamis pagi sekitar Pukul 09.00 WIB. Restu diduga bunuh diri karena putus cinta.

Saksi heran melihat ada sebuah sepeda motor dipakir di atas jembatan tanpa ditunggui pemiliknya. Ia lalu melihat ke bawah jembatan. Tukang giling padi itu kaget setelah melihat sesosok mayat mengapung di sungai.

“Lalu tukang giling padi itu berteriak minta tolong ke warga,” ungkap Meilia warga desa setempat, Kamis (27/8/2015).

Advertisement

Warga lalu beramai-ramai mengevakuasi jasad Restu yang saat itu mengenakan baju kaos warna kuning dan celana warna biru. Menurut warga setempat, kematian Restu belum lama terjadi. Sebab pada pagi hari sekitar Pukul 06.00 WIB, warga yang melintasi Jembatan Barongan tidak menemukan hal mencurigakan.

Untuk membuktikan penyebab kematian gadis 23 tahun itu, Tim Identifikasi Polres Bantul, Kamis pagi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi sementara menduga, warga Dusun Gabahan, Desa Karangtalun, Imogiri Bantul itu tewas bunuh diri, dengan cara melompat dari atas jembatan.

Korban diduga nekat bunuh diri karena mengalami depresi akibat putus cinta dengan kekasihnya. Dugaan kuat korban bunuh diri karena depresi diungkapkan Gandung salah seorang kerabat korban.

Advertisement

Menurut dia, gadis malang itu selain depresi karena asmara, sebelumnya juga menderita gangguan jiwa. Ia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Pakem, Sleman. “Dia baru keluar dari rumah sakit jiwa sekitar enam bulan lalu,” ungkap Gandung.

Restu adalah anak seorang pedagang emas kecil-kecilan di Imogiri. Ia diketahui gadis yang pintar, namun keluarga menyayangkan korban salah pergaulan. Pada hari kejadian, korban meninggalkan rumah sejak dini hari. Orang tuanya sempat kebingungan mencari keberadaan korban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif