News
Rabu, 26 Agustus 2015 - 07:40 WIB

PEREKONOMIAN SOLORAYA : BI Minta Pemda Percepat Belanja

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Table Talk Solopos-The Sunan Hotel Solo, Selasa (25/8/2015). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Perekonomian Soloraya, BI Solo meminta pemerintah daerah mempercepat belanja daerah.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah daerah (Pemda) diminta mempercepat penyerapan anggaran untuk memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal itu untuk mengatasi kondisi perekonomian yang tengah dirundung ketidakpastian.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Hendik Sudaryanto, mengatakan semester I ekonomi Soloraya menunjukkan perlambatan. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa sektor bisnis kelimpungan. Di sisi lain, penguatan dolar AS membawa dampak positif sebagian pelaku pasar.

Advertisement

“Semester pertama 2015, Soloraya mengalami perlambatan. Tetapi, anomali juga terjadi di Solo. Pelaku pasar ada sektor yang diuntungkan dengan penguatan dolar AS, tapi ada pula yang menghambat,” urainya saat ditemui Solopos.com seusai acara Table Talk Prospek Ekonomi Soloraya di Akhir 2015 yang diselenggarakan Solopos-The Sunan Hotel Solo di hotel itu, Selasa (25/8/2015).

Dia mencontohkan sektor industri tekstil di Soloraya yang 10% bahan bakunya merupakan produk impor dari Tiongkok. Kondisi itu menyebabkan pelaku usaha memutar otak untuk memasarkan produknya. Pengusaha mengalami dilemma karena harus mencari peluang pasar di tengah meningkatnya biaya produksi dan daya beli yang cenderung menurun.

“Saat ini, pengeluaran permintah daerah harus lebih ditingkatkan lagi.  Demand harus diciptakan pemerintah. Jika seperti itu, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen hingga akhir tahun dan itu sudah cukup baik dengan ekonomi sekarang,” jelasnya.

Advertisement

Senada dengan Hendik, pengamat ekonomi dari Universistas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton A Setyawan, memaparkan pemerintah harus mempercepat belanja. Pemerintah juga harus memberikan diskresi peraturan untuk mengurangi kegamangan pemimpin dalam mengambil keputusan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif