Jogja
Rabu, 26 Agustus 2015 - 12:20 WIB

PENEMUAN JANIN : Bayi Baru Lahir Dibuang Dibawah Jembatan Kreo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat bayi (Dok. Solopos.com)

Penemuan janin dan ari-ari yang belum dipotong di Kalibawang.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Seorang bayi laki-laki yang baru lahir dibuang orang tuanya di Jembatan Kreo, Kalibawang, Selasa (25/8/2015). Bayi malang itu ditemukan warga masih dengan ari-ari yang belum dipotong.

Advertisement

Kapolsek Kalibawang Kompol Joko Sumarah mengatakan, saat ditemukan bayi tersebut dalam kondisi sudah meninggal dunia. Warga menemukan bayi malang itu sudah tergeletak di pinggir sungai. Bayi tersebut ditemukan oleh seorang pencari ikan yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Joko mengungkapkan, penemuan bayi itu dilaporkan oleh Kepala Dusun Kliran, Desa Sendangagung, Minggir, Sleman, Bejo. Ketika itu, dukuh tersebut sedang berada di dekat jembatan.

“Kemudian setelah dapat laporan itu, dukuh itu langsung melapor ke Polsek Kalibawang,” ujar Joko.

Advertisement

Saat ditemukan bayi tersebut dibungkus dengan kaos berwarna kuning dan kain sarung dengan corak kotak-kotak. Warga menemukan bayi laki-laki itu sekitar pukul 07.00 WIB tepatnya di bawah Jembatan Kreo, Dusun Kisik, Desa Banjararum, Kalibawang.

Kepada petugas, Bejo mengatakan, seorang pencari ikan yang menemukan mayat bayi itu pertama kali. Namun, orang tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi.

“Bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito untuk divisum,” ungkap Joko.

Advertisement

Joko menambahkan, dari tempat kejadian, dirinya juga menemukan tetesan darah di sekitar jembatan. Dugaan sementara, bayi tersebut hendak dibuang dari atas oleh orang tuanya. Namun, lantaran tidak tega, pelaku turun ke bawah jembatan. Bayi tersebut kemudian diletakkan begitu saja di lokasi itu.

“Mungkin tidak tega, jadi ditaruh di tepi sungai. Sampai saat ini, kami masih melakukan penyelidikan atas kasus itu. Pelaku pembuangan bayi bisa jadi dari Kalibawang, atau orang dari wilayah tetangga, seperti Sleman, Samigaluh, atau bahkan Muntilan, mengingat lokasinya di perbatasan,” tandas Joko.

Kepada polisi, dokter dari Puskesmas Kalibawang, Pranita mengungkapkan, bayi tersebut baru saja dilahirkan, dugaan proses kelahiran tidak dibantu medis. Pasalnya, ari-ari dari pusar bayi masih belum dipotong. Bayi laki-laki itu memiliki berat 3,8 kilogram dan panjang mencapai 49 sentimeter. Berdasarkan keterangan dokter, dugaan kematian bayi belum lama sekitar waktu subuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif