Jogja
Rabu, 26 Agustus 2015 - 02:20 WIB

KEKERINGAN KULONPROGO : Warga Ngentakrejo Membuat Bak Penampungan Air Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Kekeringan Kulonprogo coba diatasi dengan membuat bak penampungan air.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Warga Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo gotong royong membuat bak penampungan air darurat, Senin (24/8/2015). Mereka menggunakannya untuk menampung bantuan air bersih yang hari itu diberikan Pemerintah Kecamatan Lendah.

Advertisement

Ada tiga dusun di Desa Ngentakrejo yang langganan kekeringan. Di antaranya Dusun Bendo, Pereng, dan Temben. Namun, belum ada warga setempat yang memiliki bak penampungan air permanen. “Tadi malam saya dikabari kalau mau ada bantuan air jadi hari ini warga bikin bak. Nanti airnya ditaruh di situ lalu bisa diambil warga,” kata Poniran, warga Pereng.

Bak penampungan air darurat itu hanya dibuat dari terpal dan bambu. Warga memulai proses pembuatannya dengan menggali tanah sedalam setengah meter berukuran dua kali empat meter. Tinggi bak kemudian ditambah sekitar setengah meter lagi dengan rangkaian bambu. Setelah kerangkanya jadi, sebuah terpal pun dipasang sebagai alas dan badan bak. “Satu air bak bisa untuk lima kepala keluarga,” ucap Poniran.

Advertisement

Bak penampungan air darurat itu hanya dibuat dari terpal dan bambu. Warga memulai proses pembuatannya dengan menggali tanah sedalam setengah meter berukuran dua kali empat meter. Tinggi bak kemudian ditambah sekitar setengah meter lagi dengan rangkaian bambu. Setelah kerangkanya jadi, sebuah terpal pun dipasang sebagai alas dan badan bak. “Satu air bak bisa untuk lima kepala keluarga,” ucap Poniran.

Poniran mengaku berterima kasih dengan bantuan air bersih dari Pemerintah Kecamatan Lendah. Sebab, musim kemarau yang terjadi tiga bulan terakhir telah membuat warga sekitar terpaksa membeli air bersih.

“Sudah beli air lima rit. Harganya Rp130.000 per rit,” ungkapnya.

Advertisement

“Kita beli karena sumurnya kering. Tahun kemarin juga beli air,” tuturnya.

Poniran berharap, pemerintah bisa membantu pembuatan bak penampungan air permanen di Ngentakrejo. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi menyiapkan bak penampungan darurat setiap kali ada bantuan air bersih. Bak permanen nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk menampung air hujan.

“Kalau tidak, masyarakat bisa diberi bantuan peralatan atau bahan untuk membuat bak permanen sendiri,” imbuh Poniran kemudian.

Advertisement

Sementara itu, Camat Lendah, Sumiran mengatakan, ada 126 kepala keluarga atau 607 jiwa yang terancam kekeringan di Ngentakrejo. Pemerintah Kecamatan Lendah kemudian menyiapkan bantuan air bersih sebanyak enam rit dengan volume masing-masing 6.000 liter.

“Kami sudah dropping air dua kali. Rencananya mau satu kali lagi,” katanya.

Sumiran menambahkan, bak penampungan air darurat hanya bersifat sementara. Biasanya, warga langsung mengambil semua airnya dengan jeriken atau ember. “Rencananya, kita mau membuat bak penampungan yang volumenya besar sehingga memudahkan masyarakat untuk menampung dan mengambil bantuan air,” ucap Sumiran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif