Lifestyle
Selasa, 25 Agustus 2015 - 06:20 WIB

KULINER JOGJA : Dapoer Roti Bakar Sajikan Hingga 150 Menu Pilihan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa menu yang disajikan di Dapoer Roti Bakar (JIBI/Harian Jogja.Kusnul Isti Qomah)

Kuliner Jogja kali ini berupa Dapoer Roti Bakar.

Harianjogja.com, JOGJA—Jogja dinilai memiliki potensi yang besar untuk usaha kuliner. Potensi itu pula yang dilihat Dapoer Roti Bakar sehingga membuka franchise di Jogja.

Advertisement

Salah satu pemilik Dapoer Roti Bakar Jogja Mahendra mengungkapkan, usaha ini dirintis sekitar empat bulan lalu. Menurutnya, prospek di Jogja sangat baik. Ia melihat Jogja sebagai Kota Pelajar di mana banyak anak muda yang suka menghabiskan waktu di tempat makan. Pelanggannya pun mulai banyak. Dalam sehari, setiap hari sudah ada 80 pelanggan. Untuk omzet, saat ini per hari bisa mencapai Rp1 juta. Promosi dilakukan dengan memanfaatkan sosial media.

“Selain itu, kami melihat pelanggan-pelanggan yang datang kembali juga banyak,” ujar dia kepada Harianjogja.com di Dapoer Roti Bakar, Jl AM Sangaji, Jogja beberapa waktu lalu.

Sajikan 150 Menu
Dapoer Roti Bakar di Jogja ini menyajikan sekitar 150 menu pilihan. Jumlah menu tersebut masih sedikit dibandingkan dengan pusat Dapoer Roti Bakar di Jakarta yang menyajikan 200 menu setiap harinya. Menu tersebut terdiri dari roti bakar, makanan berat, susu segar, dan berbagai minuman lainnya. Untuk roti bakar, ada empat kategori yakni roti selimut hijau, roti spesial, roti kentang, dan roti gandum.

Advertisement

Salah satu pemilik Dapoer Roti Bakar Octavianie mengungkapkan, harga yang dipatok sangat bersaing. Untuk roti bakar dijual Rp11.000 hingga Rp17.000 per porsi, susu segar Rp11.000 hingga Rp22.000 per gelas, makanan berat Rp15.000an per porsi, dan minuman di luar susu segar dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp10.000. “Ada menu yang cukup populer yakni roti bakar tujuh warna. Di Jogja bisa menjual 15 kg dalam waktu satu bulan. Kalau di Jakarta sampai 100 kg dalam satu bulan,” ungkap dia.

Riset di Singapura
Chief Executife Officer Dapoer Roti Bakar Dhenny Dhelanto mengungkapkan, Dapoer Roti Bakar hadir pertama kali di Jakarta pada 2011. Sebelum membuka usahanya itu, ia terlebih dahulu belajar tentang roti, susu, dan coklat. Ia bahkan melakukan riset di Singapura selama 10 hari. Selama berada di Singapura, setiap hari ia dan keluarganya mencoba setidaknya lima tempat yang menjual roti, susu, dan coklat. Selain itu, ia juga melakukan riset di dalam negeri. Kemudian, ia mencoba membandingkan semua rasa yang pernah dia coba untuk menemukan rasa terbaik. “Dari situ, saya juga bisa meracik resep saya sendiri,” ujar dia.

Dhenny mengatakan, ia ingin memberikan sajian yang berbeda kepada pelanggannya. Selain dari segi rasa, nama yang dibuat untuk setiap menu juga harus memiliki arti, bukan sekedar nama aneh yang tidak bermakna. Dalam setiap nama makanan, ia mencoba menyisipkan sebuah pengetahuan kepada pelanggan. Misalnya, untuk roti bakar dari bahan kentang diberi nama roti bakar markopolo. “Markopolo adalah orang pertama yang membawa kentang ke Jawa sehingga saya namakan roti bakar markopolo,” ungkap dia menambahkan.

Advertisement

Sampai saat ini, sudah ada empat cabang Dapoer Roti Bakar yang pernah bernama Paparoti ini. Tahun ini, ada satu di Jogja. Ia menargetkan, tiap tahun bisa menambah 10 cabang baru. Pria berambut putih ini menilai DIY sebagai salah satu pangsa pasar yang potensial. Menurutnya, Dapoer Roti Bakar akan mampu menyedot perhatian pelanggan di Jogja. “Target kami adalah anak muda. Untuk omzet, di Jakarta setiap cabang bisa mencapai Rp10 juta per hari. Kalau Jogja, karena masih baru ya sekitar Rp1 juta per hari,” kata dia.

Bahan Berkualitas
Untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan, pelayanan yang baik pun diberikan. Selain itu, desain ruangan yang dibuat seperti suasana rumah di mana ada satu sudut perpustakaan diharapkan bisa menambah kenyamanan, bahan-bahan yang digunakan pun harus berkualitas. Bahkan ada yang harus diimpor. Misalnya saja kentang goreng yang bahannya didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Dhenny mengungkapkan, ia telah mencoba berbagai kentang goreng di dalam negeri dan luar negeri. Dari situ, ia tahu bahan yang paling baik. Meskipun, sama-sama menjual kentang goreng, ia ingin memberikan kentang goreng yang paling enak. Selai yang digunakan pun segar.

Selain itu, ada standarisari rasa yang harus digunakan setiap cabang. Hal itu bertujuan agar pelanggan yang mendatangi cabang Dapoer Roti Bakar bisa mendapatkan pengalaman rasa yang sama enaknya. Untuk memanjakan lidah pelanggan, setiap dua hingga tiga bulan sekali, ada menu baru yang disajikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif