News
Selasa, 25 Agustus 2015 - 19:00 WIB

DUGAAN PENYIKSAAN OLEH POLISI : Budi Waseso Minta Data Kontras Jangan Cuma Laporan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Budi Waseso. (JIBI/Solopos/Antara)

Dugaan penyiksaan oleh polisi yang diungkapkan Kontras ditanggapi Bareskrim Polri.

Solopos.com, JAKARTA — Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso mengapresiasi laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) tentang kasus-kasus penyiksaan oleh polisi. Namun dia meminta Kontras memberikan pembuktian.

Advertisement

“Saya kira Kontras bagus itu kontrol. Kalau itu benar terjadi, laporkan ke [Divisi] Propam karena itu kan oknum anggota Polri harus ditindak,” katanya di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Menurut Budi Waseso, selain Propam, sudah ada unit pengawasan untuk memantau kinerja penyidik di Bareskrim. Sehingga bila ditemukan adanya unsur dugaan penyiksaan, maka segera akan diproses pidana.

“Kalau ditemukan unsur pidananya oleh Propam akan direkomendasikan ke kita [Bareskrim], kalau itu anggota resesrse ya kita sidik lewat pidana umum,” katanya.

Advertisement

Terkait laporan Kontras itu, Kabareskrim meminta pembuktian jangan cuma pelaporan. Bila ada datanya, menurut Budi akan dikaji apakah betul ada penyiksaan yang dilakukan anggota Polri. “Apa sih latar belakang penyiksaan, nanti akan terungkap,” katanya.

Budi Waseso menambahkan seluruh penyidik mulai dari tingkat Bareskrim hingga Polsek sudah memiliki prosedur penyidikan yang sama untuk ditaati. “Petunjuknya sudah jelas ada KUHAP, Perkap [Peraturan Kapolri], dan lain-lain,” katanya.

Sebelumnya, dalam pernyataan tertulis, Senin (24/8/2015), Kontras melaporkan masih adanya praktik-praktik penyiksaan oleh anggota Polri. Berdasarkan catatan Kontras dalam empat bulan terakhir, Mei hingga Agustus, setidaknya ada empat pengaduan kasus penyiksaan yang dilakukan anggota Polri dalam menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum. Praktik penyiksaan tersebut mengakibatkan sebanyak tujuh orang tewas dan 16 orang lainnya mengalami luka-luka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif