News
Senin, 24 Agustus 2015 - 12:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Siswi SMK Curi Sepeda Motor Guru

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 24 Agustus 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Seorang pelajar di Sragen berhasil lolos dari sejumlah orang yang menculiknya, Sabtu (22/8/2015) malam. Polisi kini masih memburu para pelaku.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (24/8/2015). Kabar lain, Seorang siswi berinisial EPA, 17, yang bersekolah di sebuah SMK di Wonogiri nekat mencuri sepeda motor milik guru sekaligus induk semangnya.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 24 Agustus 2015;

KASUS PENCULIKAN: Diculik, Pelajar SMA Berhasil Kabur

Advertisement

Seorang pelajar di Sragen berhasil lolos dari sejumlah orang yang menculiknya, Sabtu (22/8) malam. Polisi kini masih memburu para pelaku.

Ditemui Espos di rumahnya di Dusun Sambirejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Minggu (23/8), Ratih, Marganingsih, 16, pelajar Kelas X SMA Muhammadiyah 9 Sragen, yang didampingi ibunya, Darsi Rahayu, 46, mengungkapkan pengalamannya.

Awalnya Sabtu malam lalu selepas Isya Ratih pergi ke warung untuk membeli koyo penghilang rasa pegal karena dia baru saja seharian bertugas nyinom atau menjadi pramusaji dalam upacara pernikahan.

Masih mengenakan seragam karang taruna, dia berjalan sendirian menuju warung yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

NAPAK BUDAYA SAMANHOEDI: Kirab Ingatkan Eksistensi Pasar Rakyat

Suara drum band terdengar keras dari dalam Lapangan Sriwaru, Kelurahan Sondakan, Minggu (23/8) siang. Puluhan orang mengenakan baju tradisonal Jawa seperti baju lurik, jarik dan belangkon berjalan pelan masuk ke dalam lapangan dengan membawa gunungan. Gunungan itu berisikan hasil bumi seperti kacang panjang, cabai, jagung, buahbuahan hingga makanan trdisional seperti apem.

Gunungan yang dibawa peserta kirab ternyata tidak hanya satu. Ada 15 gunungan yang di bawa peserta kirab tahun ini. Gunungan itu meliputi gunungan baju batik, makanan khas Pasar Oleh-oleh Jongke hingga barang dagangan yang dijual pedagang kaki lima (PKL) Pasar Purwosari.

Advertisement

Pembawa gunungan utama itu berasal dari Kelurahan Sondakan. Tepat pukul 15.15 WIB, 27 kelompok peserta kirab dari semua elemen yang ada di Kelurahan Sondokan berbaris rapi mengelilingi lapangan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PENCURIAN KENDARAAN: Siswi SMK Curi Sepeda Motor Guru

Seorang siswi berinisial EPA, 17, yang bersekolah di sebuah SMK di Wonogiri nekat mencuri sepeda motor milik guru sekaligus induk semangnya. Sepeda motor itu lantas diberikan kepada Gurinto, 21, pamannya, dan akan dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Advertisement

Namun upaya pelaku menjual sepeda motor Yamaha Mio berpelat nomor AD 3186 KR milik Hariyanti, 51, warga Wonokarto, Wonogiri, digagalkan polisi. Gurinto dan keponakannya pun ditangkap.

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean didampingi Kasubbag Humas Polres Wonogiri, AKP Gunawan dan Kasatreskrim AKP David Manurung, saat jumpa pers pengungkapan kasus di Mapolres Wonogiri, Sabtu (22/8), menjelaskan kedua tersangka dijerat pasal berbeda.

Tersangka EPA dijerat pasal pencurian namun dengan perlakuan khusus sebagai anak-anak karena usianya masih di bawah umur. Sedangkan tersangka Gurinto dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadah hasil curian.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PRASARANA PERDAGANGAN: 2016, Tiga Pasar akan Direvitalisasi

Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo berencana merevitalisasi tiga pasar tradisional pada tahun anggaran 2016. Revitalisasi ketiga pasar tersebut bakal menelan anggaran Rp50 miliar.

Advertisement

Kepala DPP Subagiyo ketika dijumpai Espos, Minggu (23/8), menyebutkan tiga pasar tradisional itu adalah Pasar Ayam Semanggi, Pasar Rejosari dan Pasar Mebel Gilingan. Dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pasar tersebut masing-masing Rp18 miliar, Rp18 miliar dan Rp14 miliar.

“Kami akan mengajukan bantuan anggaran ke Pemerintah Provinsi. Tapi juga kami akan ajukan di APBD 2016 nanti,” kata Subagiyo.

Subagiyo menilai revitalisasi ketiga pasar itu mendesak untuk direalisasikan. Mengingat kondisi bangunan yang sudah lama. Selain itu revitalisasi sekaligus penataan pasar tradisional di Kota Bengawan.

Revitalisasi sesuai rencana dilakukan total dengan membongkar bangunan yang ada. Pasar Mebel Gilingan menurut Subagyo akan dibangun dua lantai di mana kios akan menghadap ke dalam. Tak hanya itu juga dibangun ruang bongkar muat kendaraan serta jalur evakuasi. Menurutnya, beberapa kali kebakaran melanda pasar mebel menjadi pegangan tersendiri dalam menyusun konsep pembangunan pasar.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif