News
Senin, 24 Agustus 2015 - 17:00 WIB

PERLAMBATAN EKONOMI : IHSG Jeblok, Kekayaan 15 Konglomerat Indonesia Anjlok Rp69 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Perlambatan ekonomi salah satunya ditandai anjloknya IHSG hingga 21,5%. Kekayaan 15 konglomerat turun drastis.

Solopos.com, JAKARTA — Perlambatan ekonomi dan jebloknya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini membuat kekayaan pada konglomerat di Indonesia juga turut anjlok.

Advertisement

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2015 hanya mencapai 4,67%, lebih lambat dari kuartal I yang mampu tumbuh 4,71%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,12%.

Kinerja ekonomi nasional menjadi salah satu sentimen negatif bagi pasar modal. Tak dapat dipungkiri, kinerja IHSG memang tengah kelam hingga penutupan perdagangan Jumat (21/8/2015). IHSG telah terkoreksi 17,05% year-to-date ke level 4.335,95.

Bahkan, pasar modal telah terpelanting 21,5% hingga akhir pekan lalu dari level 5.523,95, tertinggi yang pernah dicapai pada 7 April 2015. Para pedagang saham alias trader “berdarah-darah”. Sejumlah forum diskusi di dunia maya yang biasa disebut mailing list (milis) khusus para trader, ramai.

Advertisement

Tak sedikit yang telah menderita rugi jutaan, ratusan, hingga miliaran rupiah dan harus cut lost dari portofolio saham yang diperdagangkan. Kerugian yang diderita para trader saham, ternyata merembet kepada investor hingga konglomerat di negeri ini. Malahan, kerugian orang terkaya itu bisa mencapai triliunan rupiah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif