News
Senin, 24 Agustus 2015 - 15:35 WIB

KONFLIK KOREA : RI Serukan Korut dan Korsel Berdialog

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilusrasi tentara Korea Utara (Koreaboo)

Konflik Korea meruncing karena Korut dan Korsel terlibat baku tembak artileri.

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia menyerukan segera dimulainya kembali mekanisme dialog untuk mengintensifkan komunikasi damai antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel).

Advertisement

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (24/8/2015), menyatakan Pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan terbaru di Semenanjung Korea.

Terkait baku tembak dan ketegangan militer antara Korut dan Korsel yang terjadi di Zona Demiliterisasi (DMZ) pada 20 Agustus, Indonesia menyerukan kedua belah pihak untuk tetap tenang dan menahan diri.

Pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya upaya untuk mengurangi ketegangan dan menjaga kondisi kondusif bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kedua negara dan kawasan.

Advertisement

Sebelumnya, kedua Korea terlibat baku tembak artileri di perbatasan yang dijaga ketat militer, dalam insiden yang tak memicu korban namun memperburuk ketegangan lintas batas hingga tingkat membahayakan.

Korea Utara menindaklanjuti aksinya dengan mengirimkan ultimatum lewat saluran militer, yang memberikan waktu 48 jam bagi Korsel untuk menyingkirkan pengeras suara yang menyiarkan propaganda di sepanjang perbatasan atau menghadapi aksi militer lebih jauh.

Kementerian Pertahanan Korsel mengabaikan ancaman itu dan mengatakan penyiaran propaganda akan tetap berlanjut.

Advertisement

Baku tembak di perbatasan antar-Korea sangat jarang terjadi terutama, menurut pengamat, karena kedua belah pihak mengakui risiko peningkatan ketegangan mendadak antara kedua negara, yang secara teknis masih dalam kondisi perang.

Insiden pada Kamis itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan, menyusul ledakan ranjau yang melukai dua petugas patroli perbatasan Korsel pada Agustus dan peluncuran latihan militer gabungan Korsel-AS yang semakin membuat marah Pyongyang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif