Jatim
Senin, 24 Agustus 2015 - 11:05 WIB

KEMARAU 2015 : Desa di Ngawi Krisis Air Bersih Lagi, Pemkab Tak Mampu Beri Solusi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berjalan di dasar Waduk Dawuhan yang mengering akibat kemarau 2015 yang melanda Kabupaten Madiun, Minggu (23/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Kemarau 2015 kembali membuat warga Desa Kerek krisis air bersih

Madiunpos.com, NGAWI — Masih seperti tahun-tahun sebelumnya, Desa Kerek, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur krisis air bersih pada musim kemarau 2015 ini. Pemkab Ngawi diakui pemerintah desa setempat tak mampu memberikan solusi jangka panjang atas musibah tahunan tersebut.

Advertisement

Seiring datangnya musim kemarau 2015, sejak dua bulan terakhir, warga Desa Kerek krisis air bersih. Sumur-sumur yang biasanya menjadi sumber air warga setempat mengering akibat deraan musim kemarau 2015 yang berkepanjangan.

“Kalaupun ada sumur warga yang masih mengeluarkan air, itu hanya beberapa, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk mandi, memasak dan lainnya,” ungkap Salah seorang warga Desa Kerek, Sumarni, Sumarni sebagaimana dikutip wartawan Kantor Berita Antara, Sabtu (23/8/2015).

Demi memenuhi air kebutuhan hidup sehari-hari, kisah Sumarni, warga terpaksa mengambil air bersih dari bilik-bilik di tengah sawah. Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian, warga biasa melakukannya di sungai.

Advertisement

Tanpa Solusi
Kepala Desa Kerek, Suprapti, mengatakan kesulitan air bersih sudah menjadi langganan tiap tahun bagi warganya. Kondisi geografis desa yang berada di daerah perbukitan dan tepian hutan, membuat pemkab setempat kesulitan memberikan solusi jangka panjang.

“Lokasi paling parah kesulitan air bersih adalah di Dusun Nampel. Kondisi desa yang berada di perbukitan membuat pemkab sulit untuk memberi bantuan saluran air ataupun jaringan PDAM,” katanya.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan pemerintah desa setempat, kini tersisa sekitar 10% sumur warga yang masih berisi air. Dari jumlah tersebut, hanya 5% yang masih bisa digunakan, sedangkan sisanya airnya tidak layak konsumsi karena keruh.

Advertisement

Bantuan Tak Mencukupi
Demi membantu warga yang kesulitan air, pihaknya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi melakukan distribusi air bersih. Sejauh ini, bantuan distribusi air bersih dari Polres Ngawi sudah dilakukan, namun belum cukup.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Ngawi, terdapat lima kecamatan di wilayah setempat yang rawan air bersih pada kemarau 2015, yakni Kecamatan Padas, Bringin, Ngawi, Pitu, dan Karanganyar. Kelima kecamatan itu umumnya terletak di wilayah tepian hutan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif