Jogja
Minggu, 23 Agustus 2015 - 05:20 WIB

BERAS BULOG : Premium & Superpremium untuki Ketahanan Pangan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemeriksaan kadar air beras di Gudang Bulog Gadang, Malang, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Beras Bulog untuk premium dan supermium didukung pengusaha penggilingan.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pengusaha penggilingan padi di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung kebijakan Bulog menghimpun beras premium dan superpremium untuk ketahanan nasional.

Advertisement

Pengusaha penggilangan padi Desa Srikayangan Yuliantoro di Kulonprogo, Sabtu (22/8/2015), mengatakan situasi seperti saat ini, potensi kerawanan pangan bisa terjadi karena hasil panen petani menurun hingga 50 persen.

“Kami berharap, kebijakan Bulog membeli beras premium dan super premium bukan untuk memperkeruh kondisi perdagangan. Kami berharap, hasil pembelian dari petani disimpan menjadi cadangan beras nasional, sehingga digunakan untuk operasi pasar untuk membantu masyarakat,” kata Yuliantoro.

Ia mengatakan setiap akhir dan awal tahun dapat dipastikan stok pangan, khususnya beras akan mengalami kekurangan. Untuk itu, pemerintah harus melindungi masyarakat tentang harga.

Advertisement

“Saat ini, kondisi perekonomian sedang lesu, sehingga daya beli masyarakat juga lesu. Dampak kenaikan beras belum begitu terlihat, tapi pada Desember hingga Maret, harga beras akan melambung tinggi,” katanya.

Yuliantoro mengatakan harga beras kualitas medium di tingkat petani mencapai Rp8.200 hingga Rp8.500 per kg, kualitas premium Rp8.600 hingga Rp9.200 per kg. Menurutnya, harga beras akan berubah setiap saat. Namun demikian, saat ini, kondisi ketersediaan pangan masih aman.

“Saat ini, masih taraf aman. Namun, pemerintah harus mengantisi dan mewaspadai kerawanan pangan akhir dan awal tahun ini. Apalagi, produksi pangan turun hingga 50 persen karena perbaikan infrastruktur pertanian,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Pemkab Kulon Progo menjamin ketersediaan komoditas utama kebutuhan pokok yakni beras, daging sapi, daging ayam, cabai, bawang dan terlu.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan enam komoditas harga yang paling menonjol adalah daging sapi Rp110.000 hingga Rp120.000, dan daging ayam Rp30.000 hingga Rp35.000 per kg.

“Ketersediaan daging ayam dan daging sapi masih cukup. Kami mentargetkan harga komoditas ini akan menurun dalam waktu dekat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif