Soloraya
Sabtu, 22 Agustus 2015 - 00:45 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Melemah, Penjualan Elektronik di Solo Turun 20%

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat produk yang ditawarkan di Candi Elektronik Slamet Riyadi, Solo, Jumat (21/8/2015). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga elektronik kembali melambung. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Kurs Rupiah terus tertekan membuat penjualan elektronik di Solo turun hingga 20 persen.

 Solopos.com, SOLO — Harga elektronik di sejumlah toko di Kota Solo kembali naik hingga 9% akibat terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penjualan elektronik pun menurun hingga 20%.

Advertisement

Sales Manager Candi Elektronik Slamet Riyadi, Sarmin Budi Kiswanto, mengatakan kenaikan harga mulai terjadi pada awal Agustus 2015 lalu. Hampir semua jenis elektronik mengalami kenaikan harga, mulai televisi, AC, kulkas, hingga mesin cuci.

Kenaikan harga hingga 9% tersebut menggunakan sistem subsidi antara stok lama dengan baru. “Kenaikan harga 9 persen itu memperhitungkan stok yang ada. Kalau stok lama dan baru dinaikkan bareng, pasar akan tambah berat. Makanya kami menggunakan subsidi silang,” jelasnya di tokonya, Jumat.

Selama ini, harga elektronik masih bergantung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.  Hal itu disebabkan hampir semua jenis elektronik merupakan barang impor.

Advertisement

Dia mengakui kenaikan harga tersebut menyebabkan penjualan elektronik turun hingga 20%. “Kenaikan harga itu sempat membuat konsumen protes. Tapi, kami berusaha untuk menjelaskan kondisi ekonomi sekarang dan mereka memahaminya,” urainya.

Toko setempat pun berusaha untuk kembali menggairahkan pasar dengan memberikan promo khusus. Sejumlah promo pada bulan ini, di antaranya memberikan potongan harga, cash back, hingga cicilan 0%.

Sementara, Polytron sebagai salah satu produk lokal belum mengalami kenaikan harga. Namun demikian, belum stabilnya perekonomian membawa dampak terhadap penurunan penjualan.

Advertisement

“Sekarang penjualannya lagi drop. Dulu sehari ada 20-an pembeli, sekarang hanya tujuh pembeli,” ujar seorang sales staff Polytron di toko setempat kepada Solopos.com, Jumat. Sedangkan untuk meningkatkan penjualan, Polytron juga memberikan promo potongan harga hingga Rp150.000 pada produk tertentu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif