Soloraya
Sabtu, 22 Agustus 2015 - 00:40 WIB

KEBOCORAN GAS KLATEN : PDAM Klaim Tabung Gas Chlor Bersertifikat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gas chlor milik PDAM Klaten yang bocor. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kebocoran gas Klaten, PDAM mengaku gas yang bocor sudah besertifikat

Solopos.com, KLATEN–PDAM Klaten mengklaim tabung gas chlor yang ada di sumur dalam Pamardikarya, Gg. Sidoluhur, Tegal Kepatihan, RT 003/RW 005, Bareng Klaten Tengah mengantongi sertifikat. Kebocoran gas yang terjadi pada Kamis (20/8/2015) dipastikan sudah tertangani.

Advertisement

Hal itu disampaikan jajaran direksi PDAM Klaten saat menggelar jumpa pers di kantor PDAM setempat, Jumat (21/8/2015) siang. Direktur PDAM Klaten, Irawan Margono, menjelaskan operator PDAM mendeteksi terjadi kebocoran pada tabung gas sekitar pukul 07.30 WIB.

“Operator sumur sekitar pukul 05.00 WIB melakukan pengecekan pompa dan chlor dalam kondisi aman. Pukul 07.30 WIB operator mendeteksi kebocoran gas pada komponen tabung selanjutnya dilakukan penanganan namun belum berhasil. Pukul 09.00 WIB tabung dilepas dari regulator dan dilakukan pengamanan sesuai prosedur,” katanya.

Sekitar pukul 09.30 WIB, warga mulai mengeluhkan bau gas menyengat berasal dari tabung yang bocor. Satu jam kemudian, operator serta tim PDAM melakukan evakuasi tabung. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil hingga tabung gas berhasil dievakuasi dan dibawa ke TPA Jomboran sekitar pukul 13.00 WIB setelah tim dari PDAM mendapat bantuan dari pemadam kebakaran.

Advertisement

Irawan menegaskan seluruh prosedur sudah dipenuhi termasuk pengecekan pompa dan chlor secara berkala. “Memang murni kecelakaan, mungkin karena tekanan tabung gas terlalu tinggi. Setelah kejadian itu pada malam hari PDAM menyiapkan satu unit mobil dan membuka posko untuk berjaga-jaga apabila masih ada warga yang mengalami gangguan pernapasan,” katanya.

Bocornya tabung gas chlor menyebabkan 23 orang yang merupakan warga setempat serta petugas dari PDAM dan kepolisian mengalami gangguan pernapasan dan mual-mual. “Sampai pukul 20.00 WIB, semua korban telah kembali ke rumah masing-masing. Tinggal satu petugas dari PDAM yang masih memerlukan perawatan satu sampai dua hari di rumah sakit karena terkena semburan gas saat mengevakuasi tabung,” ujar dia.

Irawan berjanji mengevaluasi penggunaan tabung gas chlor agar tak ada lagi kebocoran. “Kami atas nama PDAM Klaten mohon maaf kepada warga yang terdampak sehingga aktivitas terganggu serta beberapa warga memerlukan perawatan medis di rumah sakit. Kami akan bertanggung jawab sepenuhnya kepada warga yang mengalami gangguan medis,” katanya.

Advertisement

Direktur Teknik PDAM Klaten, Sigit Setyawan, menyatakan tabung gas chlor yang mengalami kebocoran layak digunakan serta besertifikat. “Tabung ada sertifikat dan dibeli sekitar satu hingga dua tahun lalu. Setiap pagi petugas melakukan pembersihan baik secara visual atau pengecekan baut untuk memastikan ada kebocoran atau tidak,” ungkapnya.

Gas chlor yang berada di sumur dalam tersebut difungsikan untuk sterilisasi air sebelum sampai ke pelanggan. Selain di sumur dalam Bareng, penggunaan tabung gas chlor juga dilakukan pada sejumlah sumber air PDAM seperti di mata air Lanang, Kecamatan Kebonarum, Sendang Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Reservoir Janti dan Karanglo, Kecamatan Polanharjo. Kebocoran tabung gas chlor di sumur dalam Pamardikarya tak berdampak pada pasokan air ke pelanggan. Sumur dalam itu melayani sekitar 3.000 pelanggan.

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menyatakan dari kejadian itu tak ada korban jiwa. Soal penyitaan barang bukti dari lokasi bocornya gas, ia mengatakan belum dilakukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif