Soloraya
Jumat, 21 Agustus 2015 - 19:00 WIB

TRANSPORTASI SOLO : Gojek Dilarang Masuk Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aplikasi Android Go-Jek (istimewa)

Transportasi Solo, sejumlah kalangan di Solo menolak kehadiran Gojek di Kota Bengawan

Solopos.com, SOLO–Sejumlah kalangan menolak wacana masuknya jasa angkutan roda dua Gojek ke Kota Solo. Rencananya jasa ojek yang pemesanannya dilakukan online tersebut akan beroperasi di Kota Bengawan dalam waktu dekat.

Advertisement

“Kami dapat info Gojek akan merambah beberapa kota besar, termasuk Solo. Informasinya 2015 ini,” kata  Yosca Herman Soedrajad, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jumat (21/8/2015) siang.

Herman menegaskan sebagai pemilik otoritas perhubungan yang berwenang mengatur transportasi publik, pihaknya menolak masuknya Gojek dengan berbagai pertimbangan. Salah satu alasannya, keberadaan transportasi alternatif yang tengah menjadi perbincangan di kalangan netizen tersebut dikhawatirkan mengacaukan tatanan desain transportasi publik yang tengah dijalankan Pemkot.

“Regulasi Gojek belum jelas. Belum ada dasar hukum yang mengatur baik UU No. 22/2009, Perda No. 1/2013, ataupun keputusan menteri. Kami sepakat menolak. Kalau dibiarkan masuk ke Solo, keberasaannya bisa merusak sistem transportasi publik yang sudah berjalan,” papar dia.

Advertisement

Menurut Herman, selama ini pihaknya tidak pernah memberikan izin bagi penyedia jasa angkutan roda dua. “Selama ini ojek kami tolak. Gojek juga demikian. Kalau berbicara izin, penyedia jasa angkutan harus memberikan rasa aman, nyaman, lancar, dan selamat. Roda dua itu sarana pribadi. Tidak memenuhi kriteria itu,” jelasnya.

Selain itu, Herman juga memroyeksikan pemberian izin Gojek di Solo bakal memantik persaingan di kalangan penyedia jasa transportasi lainnya. “Tentunya keberadaan Gojek akan berimplikasi pada transportasi lain. Bakal ada persaingan tajam bagi angkot, taksi, dan lainnya. Seperti yang kita lihat di kota-kota besar belakangan,” terangnya.

Senada dengan sikap Dishubkominfo, Organda juga menolak keberadaan Gojek di Solo. Ketua Organda Solo, Joko Suprapto, khawatir keberadaan Gojek bisa mengancam kelangsungan tranportasi umum yang ada di Kota Bengawan.

Advertisement

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Soloraya, Budi Yulianto, memandang masuknya Gojek ke Solo bisa menghambat program pemerintah menggugah kesadaran masyarakat menggunakan transportasi massal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif