News
Jumat, 21 Agustus 2015 - 10:35 WIB

KEBAKARAN GUNUNG : Merbabu, Lawu, Sumbing Terbakar Diduga Karena Ulah Manusia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebakaran Merbabu (JIBI/Solopos/Twitter)

Kebakaran Gunung Merbabu, Lawu, Sumbing terjadi hampir bersamaan, Kamis (20/8/2015).

Solopos.com, BOYOLALI — Hutan di tiga gunung di Jawa Tengah(Jateng), Merbabu, Lawu, dan Sumbing terbakar, Kamis (20/8/2015).  Kebakaran itu diduga karena ulah manusia.

Advertisement

Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, Cahyono. mengatakan hutan yang terbakar di Gunung Sumbing terletak di Desa Jetis Kecataman Selopampang pada petak 25 dan 26B KPH Kemloko Kecamatan Tembarak. Api membakar rumput ilalang di kedua kawasan itu. Dia menjelaskan kebakaran kemungkinan besar kebakaran tersebut akibat ulah warga. “Secara pasti memang belum diketahui, tetapi kemungkinan besar karena ulah manusia,” kata Cahyono sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Kamis.

Sebagaimana diketahui pada 17 Agustus lalu, ketiga gunung ini menjadi salah satu lokasi favorit masyarakat untuk mendaki.

Advertisement

Sebagaimana diketahui pada 17 Agustus lalu, ketiga gunung ini menjadi salah satu lokasi favorit masyarakat untuk mendaki.

“Kami dibantu anggota Koramil dan Polsek Tembarak beserta masyarakat berupaya untuk memadamkan api,” lanjut Cahyono.

Cahyono mengungkapkan wilayah terbakar adalah daerah perbatasan antara BKPH Temanggung dan Magelang. Menurut dia,  petugas gabungan bersama masyarakat berupaya mencegah agar api tidak meluas. “Api terlihat pertama kali sekitar pukul 06.00 WIB kemudian api terus membesar.  Api cepat membesar karena selain banyak vegetasi yang mulai mengering pada musim kemarau ini juga tiupan angin yang kencang,” kata dia.

Advertisement

Dari Boyolali dilaporkan, ratusan orang dalam tim gabungan yang terdiri atas personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, sukarelawan, anggota SAR, anggota TNI, anggota Polri, dan warga akan diberangkatkan untuk pemadaman kebakaran Merbabu pada Jumat (21/8) melalui jalur pendakian Merbabu via Selo, Boyolali. Tim pertama berangkat pukul 05.00 WIB.

Komandan SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo atau yang biasa dipanggil Yoyo, mengatakan tim gabungan akan naik dan mengupayakan pemadaman di sejumlah lokasi kebakaran Gunung Merbabu pada Jumat (21/8). Tim akan berangkat melalui jalur pendakian Merbabu melalui  Selo, Boyolali.

Komandan Kodim Boyolali, Letkol (Inv) Topri Daeng Balaw, mengatakan sekitar 150 orang personel gabungan tersebut akan diberangkatkan pada kloter pertama pukul 05.00 WIB. Tim berikutnya menyusul menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Advertisement

Menurut dia, terlebih dahulu tim akan fokus pada upaya pencegahan penyebaran api dengan penyekatan melalui penggalian  sejumlah parit dengan kedalaman tertentu. “Teknisnya seperti itu, kita gali lubang pemisah. Jadi kita utamakan api jangan sampai meluas dulu. Kalau sudah kita sekat, baru kita fokus ke pemadaman,” terang dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (20/8) malam.

Sementara itu pengelola radio komunitas Merapi Merbabu Complek (MMC), Mujianto, menyampaikan hingga pukul 22.00 WIB, kobaran api masih terlihat jelas dari arah Selo, Boyolali. Kobaran api tampak sangat jelas terlihat membesar, merembet dari arah timur ke barat membentuk garis lurus dari bawah ke atas menuju puncak Merbabu.

Menurut dia, kebakaran kali pertama terjadi di Merbabu perbatasan Boyolali-Magelang pada  meski api sempat padam pada Rabu (19/8) lalu. Meski demikian, api kembali muncul dan meluas mengikuti kecepatan dan arah angin.

Advertisement

“Waktu pendakian 17-an dari jalur pendakian via Selo, di sebelah barat sabana 1, lokasi api kecil sebenarnya sudah tampak. Asap mengepul tipis,” tutur Wiyono, 36, salah seorang pendaki Merbabu asal Solo saat dijumpai Kamis malam.

Gunung Lawu

Tak hanya Merbabu,  sejumlah lokasi di Gunung Lawu juga terbakar. Informasi yang dihimpun  menyebutkan lokasi yang terbakar berada di sebelah selatan Lawu. Lokasi kebakaran termasuk wilayah Dusun Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu.

Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Tawangmangu, Giyanto, menuturkan api terlihat dari rumahnya. Jarak rumah dengan lokasi sekitar 2-3 kilometer (km). Dia tinggal di Tegalrejo, RT 003/RW 001, Gondosuli, Tawangmangu.  Namun, dia tidak mengetahui waktu munculnya api. Giyanto menuturkan kebakaran di Tlogodringo terjadi setiap tahun terutama saat kemarau.

“Enggak besar. Lokasinya enggak ada pohon besar. Berbeda kalau merember ke lokasi yang banyak pohonnya. Informasi yang masuk, awalnya tiga lokasi lalu menjadi satu lokasi,” kata dia saat dihubungi , Kamis.

Selanjutnya, upaya pemadaman api dilakukan esok hari, Jumat. Pertimbangannya adalah medan dan angin bertiup cukup kencang. “Lokasi itu [Tlogodringo] biasanya untuk cari rumput pakan ternak. Pemadaman esok hari karena beberapa pertimbangan.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif