SOLOPOS.COM - Budi Suharto (JIBI/Solopos/Dok)
Pilkada Solo digelar tahun ini. Sekda Solo Budi Suharto menjabar sebagai Pj. Wali Kota.
Solopos.com, SOLO--DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Solo mendesak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengganti Budi Suharto sebagai penjabat (Pj) Wali Kota dengan pejabat lain. Meski memiliki kualitas dari segi kepemimpinan, Budi dinilai rentan direcoki faktor kesehatan selama memimpin Solo.
Permohonan tersebut disampaikan secara tertulis pada Gubernur dan jajaran DPRD, Kamis (20/8/2015). Dalam surat bernomor 007/DPD.PPP/VIII/2015/Ska tersebut, Budi dinilai tidak akan maksimal memimpin Solo merujuk kondisi kesehatannya beberapa waktu terakhir.
Ketua DPC PPP Solo, Arif Sahudi, meminta Gubernur segera mengganti Pj Wali Kota agar pelayanan warga tidak keteteran. “Dari informasi yang saya dapat, Pak Budi tak begitu prima menjalankan tugas selepas dilantik Pj Wali Kota. Kami meragukan kondisi kesehatan Pak Budi mengingat tugas Pj Wali Kota cukup berat,” ujarnya saat ditemui wartawan di kawasan Laweyan, Kamis (20/8/2015).
Arif mengatakan Budi pernah dirawat inap di ICU RS Panti Waluyo pada 2013. Jelang penunjukan menjadi Pj Wali Kota, mantan Sekda Solo itu juga kembali masuk rumah sakit. Arif menilai mestinya Gubernur menimbang faktor kesehatan sesuai UU No.12/2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.
“Dalam Pasal 58 disebutkan kepala daera harus sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh dari tim dokter,” tuturnya.
Meski hanya memimpin Solo hingga April 2016, Arif menyebut penunjukan Budi sebagai Pj Wali Kota mesti ditinjau ulang. Selain faktor pelayanan, dia mengatakan gawe Pilkada pada Desember 2015 akan menyedot tenaga Pj Wali Kota. “Apalagi sebagai Pj, Pak Budi berjalan sendiri tanpa didampingi wakil. Sementara agenda Solo akan semakin banyak dalam waktu dekat,” kata dia.