Soloraya
Kamis, 20 Agustus 2015 - 19:20 WIB

KEBOCORAN GAS KLATEN : Tabung Gas Klorin PDAM Bocor, Belasan Warga Dilarikan ke RS

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kebocoran gas klaten, tabung gas klorin PDAM di Bareng bocor dan mengakibatkan belasan warga dan pegawai PDAM dibawa ke RS

Solopos.com, KLATEN–Tabung gas klorin pada gardu sumur pengelolaan air PDAM Klaten di Tegal Kepatihan, RT 003/RW 005, Bareng, Klaten Tengah bocor. Setidaknya ada belasan warga dan sejumlah pegawai PDAM dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan setelah menghirup gas tersebut.

Advertisement

Ketua RW 005, Agus Pramono, mengatakan warga mulai mencium bau menyengat pada Kamis (20/8) sekitar pukul 09.30 WIB. Bau yang tercium seperti kaporit berasal dari tabung gas yang berada pada gardu sumur. Bau yang semakin menyengat membuat warga komplain ke ketua RT setempat.

“Sekitar pukul 11.00 WIB baunya semakin pekat. Ada seorang warga yang tinggal di depan gardu yang lemas dan dilarikan ke rumah sakit. Kami langsung kroscek pada petugas yang berada di instalasi, tetapi ternyata tidak ada. Kami lantas melapor ke PDAM,” jelas dia saat ditemui wartawan di sekitar lokasi.

Advertisement

“Sekitar pukul 11.00 WIB baunya semakin pekat. Ada seorang warga yang tinggal di depan gardu yang lemas dan dilarikan ke rumah sakit. Kami langsung kroscek pada petugas yang berada di instalasi, tetapi ternyata tidak ada. Kami lantas melapor ke PDAM,” jelas dia saat ditemui wartawan di sekitar lokasi.

Lantaran bau yang semakin menyengat, warga diminta untuk meninggalkan rumah mereka. Hal itu termasuk para penghuni Panti Rehabilitasi Sosial Hestining Budi tak jauh dari sumur. Ada sekitar 50 orang yang menghuni panti tersebut. Tak hanya dirasakan warga yang tinggal di sekitar gardu, bau tersebut juga tercium warga yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi.

“Melalui pengeras suara kami umumkan agar warga keluar dari rumah mereka terlebih dahulu,” ungkapnya.

Advertisement

“Tekanan gas sangat besar sehingga kami harus membungkusnya dengan plastik guna mencegah gas menyebar. Selain itu kami menggunakan pasir,” kata salah satu petugas damkar Klaten, Irwan Santosa.

Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menjelaskan bocornya tabung terjadi sejak Rabu (19/8/2015) malam. Hanya, bau tercium semakin pekat pada Kamis siang. “Tadi kami meminta warga untuk mengosongkan rumah mereka karena baunya sangat menyengat. Setelah tabung berhasil dievakuasi, warga kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Klaten, Irawan Margono, menegaskan peristiwa itu murni kecelakaan. Ia menegaskan pengecekan rutin terus dilakukan serta standar operasional prosedur (SOP) dipenuhi. Terkait gas yang digunakan di gardu itu, Irawan menjelaskan untuk menetralisir kadar air. “Sudah tertangani dengan baik dan sudah selesai. Tadi tabung sudah diamankan dan saat ini tinggal pembersihan lokasi saja. ini murni kecelakaan karena tekanan gas. Pengecekan berkala dan SOP sudah dilakukan. ini memang tidak ada kesengajaan, murni kecelakaan,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun satu warga yang dilarikan ke Rumah Sakit (RS)  Cakra Husada guna mendapatkan perawatan pada Kamis pagi bernama Berliana, 17. Ia tinggal di depan gardu sumur PDAM serta mengeluhkan pusing dan mual. setelah mendapatkan perawatan di RS, ia diperbolehkan pulang.

Selain itu, terdapat sejumlah pegawai PDAM yang turut dilarikan ke RS. Salah satu pegawai itu bernama Supriyanto harus dirawat inap di RS Cakra Husada. Diduga, pegawai tersebut terlalu banyak terpapar zat yang terkandung dalam tabung saat melakukan evakuasi.

Sementara itu, pasca kejadian tersebut pada Kamis sore belasan warga yang tinggal di sekitar lokasi mendatangi RS guna mendapatkan perawatan. Mereka mengeluhkan sesak napas, pusing, hingga sakit mata.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif