Soloraya
Rabu, 19 Agustus 2015 - 02:40 WIB

CITY WALK SUKOHARJO : Pemkab Dinilai Lalai

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja sedang menutup saluran irigasi pertanian di sebelah utara Kantor Bank Jateng Sukoharjo, Jumat (14/8/2015). Penutupan saluran irigasi itu dilakukan saat pengerjaan proyek pembangunan city walk sepanjang 2,5 km. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

City Walk Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo dinilai kurang memerhatikan pentingnya sosialisasi.

Solopos.com, SUKOHARJO–Komisi III DPRD Sukoharjo menilai proyek city walk di Sukoharjo Kota tidak direncanakan dengan baik. Sebab, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) selaku pengguna anggaran kurang memperhatikan pentingnya sosialisasi.
Wakil Ketua Komisi III, Suryadi, menyampaikan hal itu menanggapi belum adanya sosialisasi perihal proyek penutupan saluran irigasi sekunder dam Colo timur itu kepada petani pengguna air, Selasa (18/8/2015).

Advertisement

Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu pada dasarnya proyek dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat. Oleh karena itu sudah seharusnya pengguna anggaran menyosialisasikan kepada masyarakat sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Terlebih, proyek sebesar proyek city walk yang dipastikan bakal berdampak kepada petani mengingat yang dibangun adalah saluran irigasi. Tujuannya, agar masyarakat bisa menyampaikan pendapat dan masukan. Sehingga, tidak ada gejolak yang muncul di kemudian hari.

“Kalau tidak ada sosialisasi berarti perencanaannya kurang baik. Kesannya Pemkab seperti terburu-buru. Kalau sejak awal perencanaannya sudah bagus pasti semua tahap teknis, termasuk sosialisasi, sudah dijalankan,” kata anggota Fraksi PAN itu.

Suryadi melanjutkan Pemkab belum terlambat berkomunikasi dengan petani. Setidaknya agar petani merasa diuwongke atau dihargai. Sebab, bagaimana pun proyek penutupan saluran irigasi sepanjang 2,5 km dari APBD 2015 senilai Rp29 miliar itu akan berdampak kepada kelangsungan pasokan air ke areal persawahan.

Advertisement

“Yang sudah telanjur harus diperbaiki. Sosialisasi harus digelar untuk nututi layangan pedot,” imbuh Suryadi.
Dimintai tanggapan mengenai DPU yang hingga saat ini belum memulai pekerjaan, dia meyakini pengguna anggaran bisa mengejar waktu agar pekerjaan rampung sebelum pergantian tahun. Dengan catatan, dinas harus dapat memanfaatkan sebaik-baiknya waktu yang masih tersisa. Dia memperkirakan proyek bakal dimulai pertengahan September, mengingat tak lama lagi paket pekerjaan masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).

City walk Sukoharjo, pemkab sukoharjo, DPU Sukoharjo

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif