News
Rabu, 19 Agustus 2015 - 23:45 WIB

AKSI SOLIDARITAS : Aktivis Perempuan Buka Baju di Tengah Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jae West beraksi di tengah jalanan London, Inggris. (Istimewa/youtube.com)

Aksi solidaritas dilakukan seorang aktivis perempuan asal Perth, Australia.

Solopos.com, LONDON – Aktivis perempuan asal Perth, Australia, Jae West, membuat heboh jalanan London, Inggris, Minggu (16/8/2015). Jae melepas pakaian dan menutupi matanya dengan kain hitam.

Advertisement

Jae adalah aktivis muda asal Perth, Australia yang pernah mengalami gangguan pola makan di masa remaja dan ketika ia berusia 20-an tahun.

Demi memberikan dukungan kepada remaja-remaja yang bernasib sama seperti dirinya, Jae rela tampil tanpa busana di padatnya jalanan London, tepatnya di persimpangan Piccadilly Circus. Anggota kelompok sosial Liberators International ini berdiri dengan kedua tangan terbuka sambil memegang spidol, dan di depan kedua kakinya ada papan dengan pesan inspiratif.

“I’m standing for anyone who has struggled with an eating disorder or self esteem issue like me. … To support self acceptance, draw a heart on my body,” begitu yang tertulis pada papan.

Advertisement

Jae mengajak orang-orang, termasuk yang mengalami masalah gangguan makan akut seperti anoreksia dan bulimia untuk percaya diri dan menerima diri mereka apa adanya. Jika setuju untuk mendukung misi Jae, ia meminta orang yang melintas untuk mengambil spidol dan menggambar bentuk hati di tubuhnya.

Tak berapa lama menunggu, tubuh Jae sudah dihiasi banyak gambar hati. Dalam video yang diposting di YouTube, terlihat sebagian besar remaja wanita yang lewat di depannya semangat menggambar masing-masing satu bentuk hati pada lengan, perut, pundak dan kaki Jae. Beberapa pria juga bersedia memberi dukungannya terhadap aksi berani Jae.

“Terima kasih,” begitu kata-kata yang terucap dari mulut Jae kepada orang-orang yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk kampanye positif ini.

Advertisement

“Saat pulpen pertama menyentuh kulit saya, itu adalah perasaan lega, terima kasih dan cinta yang luar biasa yang pernah saya alami,” tulis Jae dalam blog pribadinya, setelah melakukan aksi tersebut.

Ketika gambar hati pertama dibentuk, Jae mengaku tak kuasa menahan tangis. Ia tak menyangka respon orang lain akan begitu positif. Ia juga merasakan perpindahan spidol yang begitu cepat dari tangannya ke orang lain yang berarti, aksinya tersebut ikut membuat orang bersemangat memberi dukungan terhadap mereka yang kini sedang berjuang melawan penyakit mental yang membahayakan itu.

Di akhir video, tercatat bahwa berdasarkan data dari Centre for Appearance Research pada 2012, 60 orang dewasa merasa malu dengan penampilan mereka. Rasa tidak percaya diri ini berpotensi besar menimbulkan persepsi negatif terhadap diri sendiri yang akhirnya bisa memicu gangguan pola makan seperti anoreksia dan bulimia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif