Soloraya
Selasa, 18 Agustus 2015 - 03:10 WIB

WISATA KARANGANYAR : Tari Purba Awali Peluncuran Kampung Purba

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, membawakan Tari Purba saat peluncuran Kampung Purba Dayu di tanah lapang desa setempat, Sabtu (15/8/2015) malam. (Istimewa)

Wisata Karanganyar bertambah dengan diresmikannya Kampung Purba Dayu di Desa Dayu, Gondangrejo.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar resmi meluncurkan Kampung Purba Dayu di Desa Dayu, Gondangrejo, sebagai kawasan wisata edukasi, Sabtu (15/8/2015) malam.

Advertisement

Keberadaan Kampung Purba diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Pantauan Solopos.com, peluncuran kawasan wisata Kampung Purba dilakukan oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dengan pemotongan tumpeng.

Kegiatan tersebut dihadiri Sekda Karanganyar, Samsi; Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Marthen Pasunda; Kepala BPSMPS, Sukronedi; dan Camat Gondangrejo, Bambang Tri Hastaryo.

Advertisement

Kegiatan tersebut dihadiri Sekda Karanganyar, Samsi; Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Marthen Pasunda; Kepala BPSMPS, Sukronedi; dan Camat Gondangrejo, Bambang Tri Hastaryo.

Hadir juga pimpinan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Kepala Desa (Kades) Dayu, Sumarno; perwakilan DPRD Karanganyar, serta tokoh masyarakat setempat.

Peluncuran Kampung Purba Dayu diawali dengan karnaval berbagai kelompok kesenian dan budaya, seperti rodat, hadrah, dan penari purba. Mereka berjalan menuju panggung resepsi.

Advertisement

Tepuk tangan meriah terdengar sekitar pukul 21.30 WIB saat 18 warga Dayu tampil di panggung membawakan Tari Purba. Mengenakan kostum ala manusia purba, para penari tersebut mampu menyedot perhatian para penonton selama lebih kurang 20 menit.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berharap Kampung Purba Dayu bisa berkembang. Dia ingin Kampung Purba menjadi motor penggerak ekonomi kreatif masyarakat. “Mudah-mudahan makin banyak lahir kreativitas ekonomi masyarakat,” tutur dia.

Yuli, panggilan akrabnya, mengakui Kampung Purba Dayu masih butuh pengembangan di sana-sini. Mulai dari penyiapan sumber daya manusia (SDM) warga Dayu, hingga penambahan sarana dan prasarana, maupun fasilitas penunjang wisata.

Advertisement

Yuli menyatakan Museum dan Kampung Purba Dayu merupakan kekakayaan sejarah warga Gondangrejo. “Kekayaan ini milik kita. Mari kita promosikan dan persiapkan diri kita menyambut para wisatawan. Setiap tamu yang datang membawa rejeki,” imbuh dia.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karanganyar, Tarsa, mengatakan peluncuran Kampung Purba Dayu dikemas dengan pentas aksi kesenian dan budaya. Kesenian dan budaya yang disuguhkan adalah kekayaan asli warga Dayu.

Kegiatan tersebut sekaligus membuka rangkaian acara rutin tahunan Grebek Lawu. Setelah acara di Dayu, Disparbud menyiapkan dua cara serupa di Tawangmangu dan Karanganyar kota. “Pentas seni di Dayu ini membuka rangkaian Grebek Lawu,” kata dia. 

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif