Soloraya
Selasa, 18 Agustus 2015 - 07:00 WIB

LALU LINTAS SOLO : Awas Ada Pohon Beringin di Pertigaan Metrodanan!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Kampung Mertodranan, Kelurahan Pasar Kliwon, Pasar Kliwon Tanam pohon beringin di pertigaan jalan karena jalan itu rawan terjadi kecelakaan, Senin (17/8/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo di kawasan Metrodanan, Pasar Kliwon rawan kecelakaan. Akhirnya warga menanam pohon beringin di kawasan itu.

Solopos.com, SOLO — Warga Kampung Mertodranan, Kelurahan Pasar Kliwon, Pasar Kliwon, menanam pohon beringin di pertigaan jalan kampung. Hal itu dilakukan karena jalan itu rawan terjadi kecelakaan.

Advertisement

Ketua RW 004, Kelurahan Pasar Kliwon, Markoen, mengatakan lalu lintas Solo di pertigaan Jl.Mertodranan akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan. Kecelakaan dipicu akibat banyaknya kendaraan yang melintas di Jl. Untung Soropati (arah Semanggi) tidak mengurangi kecepatannya saat akan berbelok menuju ke Jl.Mertodranan (arah Pasar Kliwon).

“Kendaraan yang melintas dari kedua jalan itu sering terjadi kecelakaan,” ujar Markoen saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin (17/8/2015).

Dia mengatakan lalu lintas Solo di Jl.Mertodranan merupakan jalan anternatif menuju ke Sukoharjo atau ke Mojolaban. Jalan itu setiap jam pagi dan sore selalu dipadati kendaraan roda dua dan empat. “Kendaraan yang lewat di jalan itu [Jl.Mertodranan] merupakan kendaraan yang ingin menghindari kemacetan di Jl. Kapten Mulyadi,” kata dia.

Advertisement

Karena jalan alternatif itu padat, lanjut dia, sering terjadi kecelakaan. Terakhir pada awal tahun ini, satu orang pengendara sepeda motor tewas dalam kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi di pertigaan itu kebanyakan melibatkan antara sepeda motor dengan sepeda motor.

“Dua hari lalu sepeda motor masuk rumah warga setelah bertabrakan. Kecelakaan tidak hanya terjadi pada pagi hari tetapi juga malam hari,” papar dia.

Seringnya terjadi kecelakaan itu, lanjut dia, warga sepakat menanami pohon beringin tepat tengah pertigaan itu. Tujuanya tidak lain adalah agar pengendara sepeda motor atau mobil mengurangi kecepatan saat melintasi pertigaan itu.

Advertisement

“Pohon beringin sepanjang satu 1,5 meter itu dibeli warga dengan cara swadaya. Kami berharap dinas terkait ikut campur menangani persoalan itu,” kata Markoen.

Senada diungkapkan warga lainnya, Ahmad Mustofa. Menurut dia, sebelum ditanami pohon warga sempat memasang drum berukuran besar tepat di tengah pertigaan jalan itu. Namun, karena drum itu sering ditabrak mobil akhirnya rusak.

“Seharusnya Dishubkominfo [Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika] Solo memasang rampu tanda bahaya di jalan itu. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif